Strategi Fitur Produk dan Penetapan Harga Di Dalam Manajemen Pemasaran

Rate this post

Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Strategi Fitur Produk dan Penetapan Harga Di Dalam Manajemen Pemasaran ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. 🙂 🙂 🙂 🙂

Fitur Produk

Pengertian Fitur Produk

Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing (Kotler dan Armstrong, 2008,p.273). Konsep lain fitur adalah alat pesaing untuk mendiferensiasikan (membedakan) produk perusahaan dari produk pesaing (Ginting, 2012,p.97). Fitur produk adalah apa yang dinyatakan pelanggan mengenai perincian produk seperti keistimewaan, desain, dan kualitas (Usmara, 2003,p.120) dalam Widiyartanto et al (2012). Sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur. Model dasar, model tanpa tambahan apa pun, merupakan titik awal. Perusahaan dapat menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan lebih banyak fitur. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk bersaing (Kotler dan Amstrong, 2008,p.273).

Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan memvariasikan fitur – fitur yang dapat melengkapi suatu fungsi dasar mereka. Perusahaan dapat mengidentifikasi dan memilih fitur baru yang tepat dengan mensurvei pembeli terbaru dan kemudian menghitung perbandingan nilai pelanggan dengan biaya perusahaan untuk setiap fitur potensial. Perusahaan juga harus mempertimbangkan berapa banyak orang yang menginginkan setiap fitur, berapalama waktu yang dibutuhkan untuk memperkenalkannya, dan apakah pesaing dapat dengan mudah menirunya. Suatu produk dapat ditawarkan dengan berbagai macam fitur yang ada di dalamnya. Suatu model yang disebut  ”stripped – down”,  dengan  sesuatu  tanpa  kelebihan  (ekstra) sebagai titik awal. Perusahaan dapat juga menciptakan model tingkat lebih tinggi dengan menambahkan fitur – fitur pada produknya. Sebagai produsen pertama memperkenalkan suatu fitur baru yang dibutuhkan dan mmiliki suatu nilai adalah salah satu cara bersaing yang paling efisien untuk dilakukan. Beberapa perusahaan sangat inovatif dalam menambahkan fitur baru (Ginting, 2012,p.97).

Baca Juga  Kinerja Karyawan dan Motivasi Kerja Karyawan

Indikator Fitur Produk

Menurut Usmara dalam Widiyartanto et al (2012) terdapat beberapa indikator – indicator yang terdapat di dalam fitur produk antara lain sebagai berikut:

  1. Kelengkapan aplikasi/fitur
  2. Kesesuaian fitur  dengan  kebutuhan
  3. Kemudahan dalam  mengakses
  4. Jenis aplikasi

Penetapan Harga

Pengertian Penetapan Harga

Menurut Stanton (2012) harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepas barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Sedangkan menurut Swastha (2003,p.241) harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Dari definisi tersebut kita dapat mengetahui bahwa harga yang dibayar oleh pembeli itu sudah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjualan. Bahkan penjual juga menginginkan sejumlah keuntungan dari harga tersebut.

Sedangkan menurut Rangkuti dalam Ribhan (2006,p,14) menjelaskan bahwa tingkat loyalitas yang paling dasar adalah pembeli tidak loyal atau tertarik pada merek – merek apapun yag ditawarkan disebut konsumen switcher atau pricebuyer”. Berdasarkan definisi  tersebut, ciri yang paling  nampak dari jenis pelanggan ini adalah konsumen membeli suatu produk karena harganya murah. Semakin tinggi frekuensi pelanggan untuk memindahkan pembelinya dari suatu merek kemerek yang lain mengindikasikan konsumen sebagai pembeli yang tidak loyal.

Kotler dan Amstrong (2008,p.493) menjelaskan bahwa harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan ata ssuatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan atas manfaat – manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Berdasarkan definisi tersebut, ciri yang paling tampak dari jenis pelanggan ini adalah konsumen membeli suatu produk harganya murah.

 

Tujuan Penetapan Harga

Di dalam menentukan harga yang terdapat pada suatu produk perusahaan mempunyai tujuan tertentu. Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga menurut Tjiptono (2010,p.152) yaitu:

  1. Tujuan Berorientasi Pada laba
Baca Juga  Latar Belakang Skripsi Analisis Terhadap Impulse Buying

Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi laba.

  1. Tujuan Berorientasi PadaVolume

Perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objective. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsapasar.

  1. Tujuan Berorientasi padaCitra

Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu.

  1. Tujuan Stabilisasi Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka parapesaingnya harus menurunkan pula harga mereka.

  1. Tujuan – tujuan lainnya

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.

Tujuan – tujuan penetapan harga diatas memiliki implikasi penting terhadap strategi bersaing pada suatu pasar. Tujuan yang  ditetapkan harus konsisten dengan cara yang ditempuh perusahaan dalam menempatan posisi yan relatifnya dalam persaingan.

 

Indikator – Indikator Harga

Menurut Stanton (2004) terdapat beberapa indicator – indikator yang digunakan dalam penetapan suatu harga, antara lain sebagai berikut:

  1. Keterjangkauan harga, artinya harga yang ditetapkan dapat menjangkau pasar konsumen yang ada sehingga konsumen dapat membeli barang atau jasa tersebut.
  2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, harga yang ditetapkan harus disesuaikan dengan kualitas produk barang atau jasa yang ditawarkan.
  3. Daya saing harga, harga yang ditetapkan harus mampu bersaing dengan competitor lainnya agar konsumen dapat tetap memilih barang atau jasa tersebut.
  4. Kesesuaian harga dengan manfaat, harga tidak hanya harus disesuaikan dengan kualitas yang ditawarkan pada suatu barang atau jasa tapi haruslah juga didukung dengan manfaat yang akan ditawarkan.
Baca Juga  Produk: Pengertian, Klasifikasi dan Strategi

Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Strategi Fitur Produk dan Penetapan Harga Di Dalam Manajemen Pemasaran ” … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… 🙂 🙂 🙂 🙂

Berikut Artikel Terkait Lainnya