Table of Contents
Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan bukan hanya soal kekurangan uang, tetapi juga mencakup keterbatasan akses terhadap sumber daya dan kesempatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
Pengertian Kemiskinan Menurut Para Ahli
1. Prof. Dr. Mubyarto
Mubyarto mendefinisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, baik yang bersifat material seperti pangan, sandang, papan, maupun yang bersifat non-material seperti pendidikan dan kesehatan.
2. Dr. Sri Edi Swasono
Menurut Dr. Sri Edi Swasono, kemiskinan adalah kondisi yang mengakibatkan seseorang atau kelompok tidak dapat menikmati kehidupan yang layak dan martabat manusia.
3. Prof. Dr. Sajogyo
Sajogyo menggunakan pendekatan garis kemiskinan berdasarkan kebutuhan pangan minimal. Menurutnya, seseorang di anggap miskin jika pengeluaran untuk makanan pokok tidak dapat mencukupi standar minimal kalori harian.
4. Prof. Dr. Hadi Soesastro
Hadi Soesastro melihat kemiskinan dari perspektif struktural, di mana ketidakadilan dalam distribusi sumber daya ekonomi dan politik menjadi penyebab utama kemiskinan.
Jenis-Jenis Kemiskinan
Kemiskinan dapat di klasifikasikan ke dalam berbagai jenis berdasarkan penyebab dan karakteristiknya. Berikut ini adalah beberapa jenis kemiskinan yang umum dikenal:
1. Kemiskinan Absolut
Kemiskinan absolut adalah kondisi di mana seseorang tidak memiliki cukup sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan akses terhadap layanan kesehatan dasar. Standar kemiskinan absolut sering kali di ukur menggunakan garis kemiskinan internasional, seperti yang ditetapkan oleh Bank Dunia pada $1,90 per hari.
2. Kemiskinan Relatif
Kemiskinan relatif adalah kondisi di mana pendapatan seseorang lebih rendah di bandingkan dengan pendapatan rata-rata masyarakat di sekitarnya. Meskipun mereka mungkin mampu memenuhi kebutuhan dasar, mereka tetap di anggap miskin karena tidak memiliki akses terhadap standar hidup yang dianggap normal di lingkungan mereka. Kemiskinan relatif sering di kaitkan dengan ketidaksetaraan ekonomi dalam suatu masyarakat.
3. Kemiskinan Subjektif
Kemiskinan subjektif adalah persepsi individu atau rumah tangga terhadap kondisi ekonomi mereka sendiri. Ini berdasarkan pada penilaian pribadi apakah mereka merasa miskin atau tidak, terlepas dari standar objektif yang ada. Faktor-faktor seperti harapan, aspirasi, dan persepsi sosial mempengaruhi kemiskinan subjektif.
Indikator Kemiskinan
Indikator kemiskinan adalah alat atau parameter yang di gunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan dalam suatu masyarakat. Indikator-indikator ini memberikan gambaran tentang kondisi hidup masyarakat miskin dan membantu pemerintah serta organisasi lainnya dalam merancang dan mengevaluasi kebijakan serta program pengentasan kemiskinan. Berikut ini beberapa indikator kemiskinan yang umum di gunakan:
1. Garis Kemiskinan
Garis kemiskinan adalah batas pendapatan minimum yang di perlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup. Seseorang di anggap miskin jika pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan dapat di hitung berdasarkan standar lokal maupun internasional.
2. Indeks Kedalaman Kemiskinan
Indeks Kedalaman Kemiskinan mengukur seberapa jauh rata-rata pendapatan masyarakat miskin dari garis kemiskinan. Semakin besar indeks ini, semakin jauh pendapatan mereka dari garis kemiskinan, yang menunjukkan tingkat kemiskinan yang lebih parah.
3. Indeks Keparahan Kemiskinan
Indeks Keparahan Kemiskinan mengukur tingkat ketimpangan di antara masyarakat miskin. Ini mempertimbangkan distribusi pendapatan di antara mereka yang berada di bawah garis kemiskinan, sehingga memberikan gambaran tentang seberapa parah kesenjangan ekonomi di antara mereka.
4. Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran adalah persentase angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan namun sedang aktif mencari pekerjaan. Pengangguran yang tinggi sering kali berkorelasi dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, karena penghasilan yang tidak memadai atau tidak ada penghasilan sama sekali.
5. Angka Melek Huruf
Angka melek huruf mengukur persentase populasi yang dapat membaca dan menulis. Tingkat melek huruf yang rendah sering di kaitkan dengan kemiskinan, karena pendidikan yang rendah membatasi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
6. Akses terhadap Layanan Kesehatan
Akses terhadap layanan kesehatan yang memadai merupakan indikator penting dari kualitas hidup. Masyarakat miskin seringkali memiliki akses yang terbatas ke layanan kesehatan, yang dapat memperburuk kondisi kemiskinan mereka karena kesehatan yang buruk mengurangi produktivitas dan menambah beban ekonomi.
Penyebab Kemiskinan
- Pengangguran: Kurangnya lapangan pekerjaan yang layak menyebabkan banyak orang tidak memiliki pendapatan tetap, yang berdampak langsung pada kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar.
- Pendidikan Rendah: Kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas mengurangi peluang seseorang untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, yang pada akhirnya memperburuk kondisi kemiskinan.
- Kesehatan yang Buruk: Penyakit dan kondisi kesehatan yang buruk dapat menguras sumber daya keluarga, mengurangi produktivitas, dan menambah beban keuangan.
- Akses Terbatas ke Layanan Keuangan: Keterbatasan akses terhadap layanan keuangan seperti bank dan kredit menghalangi banyak orang untuk berinvestasi dalam usaha kecil atau pendidikan, yang bisa membantu mereka keluar dari kemiskinan.
Dampak Kemiskinan
- Kesehatan: Orang yang hidup dalam kemiskinan cenderung memiliki akses yang terbatas ke layanan kesehatan, gizi yang buruk, dan lingkungan yang tidak sehat, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan yang buruk.
- Pendidikan: Anak-anak dari keluarga miskin sering kali terpaksa putus sekolah untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, yang mengurangi peluang mereka untuk keluar dari kemiskinan di masa depan.
- Keamanan: Kemiskinan dapat meningkatkan risiko kejahatan dan kekerasan, baik sebagai pelaku maupun korban, karena tekanan ekonomi yang besar.
- Sosial: Kemiskinan dapat menyebabkan stigma sosial dan diskriminasi, yang mengisolasi individu dari masyarakat dan mengurangi kesempatan mereka untuk mendapatkan dukungan sosial.
Upaya Pengentasan Kemiskinan
- Pendidikan dan Pelatihan: Memberikan akses yang lebih luas dan berkualitas terhadap pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja dapat membantu individu memperoleh pekerjaan yang lebih baik.
- Program Kesehatan: Meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, termasuk pencegahan dan perawatan penyakit, sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin.
- Dukungan Ekonomi: Program bantuan sosial, seperti bantuan tunai, subsidi pangan, dan perumahan, dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat miskin.
- Pemberdayaan Ekonomi: Mengembangkan inisiatif untuk meningkatkan keterampilan kewirausahaan dan akses terhadap modal dapat membantu orang miskin untuk memulai dan mengembangkan usaha kecil.
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Kerajaan Demak : Latar Belakang & Sistem Pemerintahannya
- Majas Metafora : Pengertian, Sejarah, Jenis, Cara & Contohnya
- Hewan Karnivora : Pengertian, Jenis, Klasifikasi & Contohnya
- Senam Lantai : Sejarah, Jenis, Teknik Dasar, Manfaat & Tokohnya
- Pengertian Teater : Jenis, Fungsi, Unsur, Nilai & Konsepnya