Memahami Pentingnya Profesionalisme Kerja Karyawan

Rate this post

Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Memahami Pentingnya Profesionalisme Kerja Karyawan ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. 🙂 🙂 🙂 🙂

Profesionalisme

Pengertian Profesionalisme

Profesionalisme  berasal dari  kata bahasa  inggris professionalisme berarti sifat profesional. Orang yang profesinonal memiliki sikap – sikap yang berbeda dengan orang yang tidak profesional meskipun dalam pekerjaan yang sama atau katakanlah berada pada satu ruangan kerja. Sifat profesional berbeda dengan sifat paraprofesional atau tidak profesional sama sekali. Sifat yang dimaksud adalah seperti yang dapat ditampilkan dalam perbuatan, bukan yang dikemas dalam kata – kata yang diklaim oleh pelaku secara individual.

Definisi Profesionalisme menurut para ahli:

  1. “Profesionalisme merupakan sebuah keahlian yang dimiliki oleh seseorang terkait dengan ilmu dan keterampilan yang dimiliki. Seseorang individu yang memegang jabatan atau kedudukan tertentu dituntut memiliki profesionalisme yang tinggi agar dalam pelaksanaan pekerjaanya dapat berjalan dengan efektif, seorang individu yang mengenali dengan baik keahlian dan keterampilan yang dimilik akan lebih mudah menjalankan tugas dan pekerjaanya dengan baik dibandingkan individu lain yang kurang mampu mengenali keahlianya”. Sutarjo dalam Yusra Husmaini (2013,p.58).
  2. “Profesionalisme adalah apabila seseorang dikatakan profesional jika profesionalisme tersebut membawa peningkatan kompetensi dan kemampuan serta memberlakukan standart etika”. Wilbern dalam Ayu Retno (2013, p.5).
  3. “profesionalisme adalah seorang profesionalisme tidak saja mampu bekerja secara produktif, efisien , mandiri, inovatif tetapi ia juga memiliki dedikasi dan moral yang tinggi. Profesionalisme dapat diartikan keadaan dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu yang baik, waktu yang tepat, cermat dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh pelanggan . Siagian dalam Melda Ambarwati (2014, p.3).
Baca Juga  Citra Perusahaan dan Citra Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Dapat disimpulkan bahwa Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Dalam bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena di dalam profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua bagian/elemen. Profesionalisme juga bisa merupakan perpaduan antara kompetensi dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral.

Ciri – Ciri Profesionalisme

Suhrawardi K Lubis (2000:10) menyatakan bahwa, “Profesionalisme biasanya dipahami sebagai kualitas yang wajib dimiliki untuk meningkatkan kualitas pelayanan, maka pegawai perlu memiliki ciriciri profesional antara lain adalah:

  1. Punya keterampilan tinggi dalam satu bidang, serta kemahiran dalam mempergunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang nya.
  2. Punya ilmu dan pengetahuan serta kecerdasan dalam menganalisa suatu masalah dan peka didalam membaca situasi, cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
  3. Punya sikap berorientasi ke hari depan, sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terentang dihadapannya,
  4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi dirinya dan perkembangan pribadinya.”

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Profesionalisme

Salah satu faktor yang menghambat kelancaran dan efektivitas birokrasi publik adalah tidak profesionalnya aparatur birokrasi publik dalam menjalankan fungsi dan tugas, tidak profesionalnya aparatur birokrasi publik Indonesia dapat dilihat dari banyaknya temuan para pakar dan pengalaman pribadi masyarakat di lapangan tentang pelayanan publik yang diselenggarakan birokrasi. Lambannya birokrasi dalam merespon aspirasi publik serta pelayanan yang terlalu prosedural (red tape) merupakan sedikit contoh diantara sekian banyak ketidakberesan dalam dunia birokrasi publik Indonesia.

Baca Juga  Komunitas Merek: Pengertian dan Indikator - Indikator

Menurut Siagian, (2004:164) faktor-faktor yang menghambat terciptanya aparatur yang profesional antara lain lebih disebabkan oleh profesionalisme aparatur yang sering terbentur dengan tidak adanya iklim yang kondusif dalam dunia birokrasi untuk menanggapi aspirasi masyarakat dan tidak adanya kesediaaan pemimpin untuk memberdayakan bawahan. Pendapat tersebut meyakini bahwa sistem kerja birokrasi publik yang berdasarkan juklak dan juknis membuat aparat menjadi tidak responsif serta juga karena tidak berperannya pemimpin sebagai pengarah (katalisator) dan pemberdaya bagi bawahan.

Menurut Tjokrowinotono, (2006:193) menyatakan bahwa profesionalisme tidak hanya cukup dibentuk dan dipengaruhi oleh keahlian dan pengetahuan agar aparat dapat menjalankan tugas dan fungsi secara efektif dan efisien, akan tetapi juga turut dipengaruhi oleh filsafat-birokrasi, tata-nilai, struktur, dan prosedur – kerja dalam birokrasi. Mewujudkan aparatur yang professional diperlukan political will (kemauan politik) dari pemerintah untuk melakukan perubahan besar dalam organisasi birokrasi publik agar dapat bekerja secara profesional dan responsif terhadap aspirasi dan kebutuhan publik. Perubahan tersebut meliputi perubahan dalam filsafat atau cara pandang organisasi dalam mencapai tujuan yang dimulai dengan merumuskan visi dan misi yang ingin dicapai dan dijalankan oleh organisasi, membangun struktur yang flat dan tidak terlalu hirarkis serta prosedur kerja yang tidak terlalu terikat kepada aturan formal.

Indikator – Indikator Profesionalisme

Menurut Atmosoeprapto dalam Yesy Andriyani (2015, p.3) indikator profesionalisme adalah profesionalisme merupakan cermin dari kemampuan (competensi), yaitu :

  1. memiliki pengetahuan (knowledge), dalam hal ini karyawan haruslah memiliki pengetahuan lebih yang ada pada bidang pekerjaan karyawan tersebut, misalnya saja karyawan yang bekerja pada divisi finansial paling tidak karyawan tersebut harus mengetahui tentang pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan.
  2. keterampilan (skill), dalam hal ini karyawan harus memiliki keterampilan lebih untuk menunjang pekerjaan karyawan tersebut.
  3. bisa melakukan (ability), karyawan harus mampu untuk melakukan apapun yang diperintahkan oleh atasanya pada dirinya.
  4. ditunjang dengan pengalaman (experience) yang tidak mungkin muncul tiba – tiba tanpa melalui pejalanan waktu. dalam hal ini pengalaman dapat dijadikan pembelajaran bagi diri karyawan untuk terus dapat menjalankan pekerjaanya.
Baca Juga  Menganalisis Saluran Komunikasi Pasr Pada Marketplace

Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Memahami Pentingnya Profesionalisme Kerja Karyawan ” … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… 🙂 🙂 🙂 🙂

Berikut Artikel Terkait Lainnya