Memahami Lingkungan Kerja

Rate this post

Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Memahami Lingkungan Kerja ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚

Lingkungan Kerja

Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dia emban atau menjadi tanggung jawab. Untuk meningkatkan produktivitasnya maka lingkungan kerja sangat memperngaruhi kinerja karena lingkungan kerja yang baik akan menciptakan kemudahan pelaksanaan tuga. Lingkungan kerja ini sendiri terdiri dari lingkungan kerja fisik dan non fisik yang melekat dengan karyawan sehingga tidak dapat dipisahkan dari usaha pengembangan kinerja karyawan.

Lingkungan fisik adalah keseluruhan dari faktor intern dan ekstern yang ada disekitar tempat kerja setiap karyawan, dalam hal ini adalah berupa tempat fisik terdiri dari meja, kursi, serta peralatan kerja alatnya yang dapat mempengaruhi karyawan di dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan sehari-hari.

  1. Menurut tohardi, (2004, p.137) yang termasuk kedalam lingkungan kerja fisik adalah ruangan, penerangan, gangguan dalam ruangan, keadaan udara, warna, kebersihan.
  2. Menurut Agus Ahyari, (1986, p.128) lingkungan dalam hal ini merupakan suatu lingkungan dimana para pekerja tersebut bekerja, sedang kondisi kerja merupakan kondisi dimana karyawan tersebut bekerja. Dengan demikian sebenarnya kondisi kerja ini akan termasuk sebagai satu unsur lingkungan kerja.
  3. Menurut Marbun, (2009) lingkungan kerja adalah semua faktor fisik,psikologi, sosial dan jaringan hubungan yang berlaku dalam organisasi dan berpengaruhi terhadap karyawan.
  4. Menurut Kartono (2002, p. 18) lingkungan kerja adala kondisi manterial dan psikologi yang ada dalam perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja atau segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Dengan kata lain semua faktor fisik, psikologi, sosial dan jaringan hubungan yang berlaku dalam organisasi dan berpengaruh terhadap kartawan. Dan suara dalam ruangan kerja.
  5. Menurut Simamora, (2004, p. 81) lingkungan kerja adalah suatu lingkungan internal atau pisikologis suatu organisasi.
Baca Juga  Pengertian Pemilu : Jenis, Proses, Fungsi Asas & Contohnya

Lingkungan kerja non fisik, yaitu lingkungan kerja yang menyenangkan dalam arti tercipta hubungan kerja yang harmonis antara karyawan dan atasan, karena pada hakekatnya manusia dalam bekerja merupakan bentuk aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan. Hubungan dalam organisasi banyak berkait dengan rentang kendali yang diperluhkan organisasi karena keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki yang dalam hal ini adalah para atasan. Lingkungan kerja dalam organisasi (instansi) harus benar-benar diperhatikan dan diatur sedemikian rupa, sehingga menciptakan suasana yang menyenangkan yang selanjutnya dapat mendorong semangat kerja dalam melaksanakan pekrjaannya dengan lebih giat dan akhirnya akan meningkatkan produksi.

Lingkungan kerja merupakan keadaan tenaga kerja sebagai akibat dari kebijkasanaan yang diambil atau dilakukan oleh organisasi (instansi) demi untuk kesejahteraan tenaga kerja organisasi (instansi) tersebut. Berdasarkan teori – teori di atas dapat diketahuai bahwa lingkungan kerja merupakan kondisi yang ada disekitar karyawan baik secara fisik maupun non fisik yang dapat mempengaruhi kerja karyawan.

 

Indikator Lingkungan Kerja

Penerangan

Salah faktor untuk meningkatkankepuasan dan produktivitas kerja karyawan adakah penerangan. Perusahaan yang mempunyai ruang kerja dengan penerangan baik akan menunjang karyaan untuk bekerja lebih baik dan menaikkan tingkat keamanan karyawan. Secara garis besar penerangan yang baik untuk ruangan kerja karyawan meliputi:

  1. sinar yang terang, cukup dan tidak menyilaukanpemberian peneranan yang berlebihan akan menurunkan kepuasan dan produktivitas kerja karyawan. Snar yang terlalu terang menjadikan karyawan merasa silau, sehingga karyawan kurang dapat melakukan pekerjaan yang benar-benar memerluhkan ketelitian dan kecermatan. Untuk menghinarin kesilauan itu maka sistem penerangan dalam ruang kerja harus tepat dan bila perluh dilengkapi dengan alat-alat yang dapat menghilangkan silau yang di akibatkan oleh sumber sinar.
  2. Distribusi cahaya yang merata, sehingga tidak dapat kontras yang tajam. Meratanya distribusi sinar yang baik dalam satu ruangan ataupun beberapa ruang sangat diperluhkan. Distribusi sinar yang kurang merata akan menjadikan mata para karyawan cepat lelah, karena berkali-kali harus melakukan adaptasi. Kelelahan mata mengakibatkan semangat kerja berkurang dan akhinya akan menurunkan tingkat kepuasan dan produktivitas kerja karyawan. Agus Ahyari ( 1994, p. 20) mengutarakan berbagai keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya sistem penerangan yang bik sebagi berikut:
    1. Menaikkan tingkat produksi perusahaan (instansi)
    2. Memperbaiki kualitas pekerjaan para karyawan
    3. Mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi
    4. Memudahkan pengamatan dan pengawasan
    5. Mempertinggi gairah kerja para karyawan
    6. Mengurangi turn over karyawan
    7. Mengurangi kerusakan dari barang-barang yang dikerjakan dan
    8. Menekan biaya produksi
Baca Juga  Memahami Teori Dasar Pada Ilmu Perilaku Konsumen

Suara Bising

Dalam menjalankan proses produksi, pada umumnya mesin-mesin yang digunakanperusahaan akan mengeluarkan suara yang mengganggu. Suara yang mengganggu itulah yang dinamakan kebisingan. Dalam kaitannya dengan ketenangan bekerja, kebisingan merupakan suara yang tidak dihendaki oleh para karyawan, karena sifatnya yang mengganggu ketenangan dan konsentrasi kerja. Kingkungan yang bising menyebabkan kesukaran berpikir, konsentrasi mudah bubar, mengurangi kemampuan untuk bekerja serta akan memperlamabat waktu reaksi dan dapat menghadang daya reaksi.

Suara kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin atau peralatan dalam lingkugan perusahaan (instansi) dapat dikurangi dengan cara (Agus Ahyari, 1994, p. 44) sebagai berikut:

  1. Pengendalian sumber suara
  2. Isolasi dari suara
  3. Penggunaaan peredam suara dan
  4. Pemakaian alat pelindung telinga

Suhu udara

Faktor lain yang juga mempunyai pengaruh terhadap tingi rendahnya produktivitas kerja karyawan adalah suhu udara. Keadaan suhu udara di dalam ruangan kerja perluh diatur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan efek negatif terhadap kondisi kerja para karyawan. Adapun cara yang dapat di tempuh untuk mengatur suhu udara yaitu:

  1. ventilasi yang cukup
  2. pemasangan kipas angin
  3. pemasangan AC dan
  4. pemasangan humidifer

Ruangan gerak

Ruangan gerak karyawanΒ juga harus mendapatkan perhatian, terutama ruangan yang dipergunakan untuk melangsungkan kegiatan kerja. Luas sempitnya ruang kerja akan mempengaruhi karyawan dalam menjalankan pekerjaan yang di bebankan kepada para karyawan. Secara langsug atau tidak langsung hal ini berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

Pewarnaan

Pemilihan warna ruangan dalam perusahaan juga mempengaruhi kondisi kerja karyawan. Desawa ini banyak perusahaan cenderung untuk mengguankan warna terang untuk dinding ruangan kerja perusahaan.

Keamanan

Keamana erat kaitannya dengan peningkatan semangat dan gairah kerja karyawan tanpa adanya keamanan kerja bagi karyawan tentu akan memengaruhi produktivitas perusahaan. Warna yang digunakan untuk ruangan kerja erat hubungannya dengan penerangan yang mempergunakan dinding atau atap sebagai pebaur.

Baca Juga  Contoh Pengajuan Proposal Bisnis

 

Karakteristik Lingkungan Kerja

Karakteristik lingkungan kerja meliputi tiga faktor, yakitu tugas bawahan, kerja kelompok dan faktor organisasi:

  1. Tugas bawahan

salah satu faktor lingkungan kerja yang paling penting adalah tugas individual. Peneliti telah memfokuskan pada apakah tugas sangat terstruktur atau tidak terstruktur. Tugas-tugas yang terstruktur, tugas rutin, teori ini memukakan bahwa perilaku instrumental dari pemimpin tidak tepat karena harapan dan persepsi yang jelas dicapai. Kepemimpinan supportif atau partisipatif akan meningkatkan kepuasan ekstrinsik dari pekerja dalam suatu tugas yang dapat memberkan kepuasan intrinsik. Semakin tidak terstruktur suatu tugas perilaku kepemimpinan direktif dan instrumental yang lebih diterima bawahan.

2. Kelompok kerja

Karakteristik kelompok kerja dapt juga mempengaruhi penerimaan dari gaya kepemimpinan mungkin lebih penting pada tingkat tertentu, pemimpin tidak beloh mengabaikan gaya kepemimpinannya yang lain.

3. Faktor organisasi

Faktor lingkungan kerja yang terakhir adalah berkaitan dengan maslah-masalah seperti tingkat sejauh mana aturan, prosedur dan penentuan kebijakan tugas kelompok, situasi yang tegang dan situasi dengan ketidak pastian yang tinggi.

Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Memahami Lingkungan Kerja”Β … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚

Berikut Artikel Terkait Lainnya