Drama : Pengertian, Tokoh dan Bagian

5/5 - (1 vote)

Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Drama : Pengertian, Tokoh dan Bagian ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. ๐Ÿ™‚ ๐Ÿ™‚ ๐Ÿ™‚ ๐Ÿ™‚

 

 

Drama berasal dari bahasa Yunani yaitu draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, beraksi dan lain sebagainya. Drama dapat juga diartikan sebagai sebuah lakon atau cerita yang berupa kisah kehidupan dalam dialog dan lakuan tokoh yang berisi konflik. Drama juga dapat berarti sebuah cerita atau sebuah kisah yang menggambarkan kehidupan dan waktu melalui tingkah laku acting atau dialog yang akan dipentaskan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) drama memiliki beberapa pengerian yaitu: pertama, drama diartikan sebagai syair atau prosa yang menggambarkan kehidupan dan waktu melalui sebuah tingkah laku atau dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah yang melibatkan konflik atau emosi yang khusus disusun untuk prtunjukan teater. Drama juga memili pengetian lain yaitu merupakan kisah kehidupan manusia yang dikemukakan dipentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak lakku, unsur โ€“ unsur pembantu (dekor, kostum, rias, lampu dan musik) serta disaksikan oleh penonoton.

Sebagaimana dengan jenis teks yang lainnya, drama terdiri atas bagian โ€“ bagian drama terebut sebenarnya merupakan salah satu unsur drama juga, yaitu yang biasanya sering disebut sebagai alur. Seperti juga bentuk โ€“ bentuk sastra lainnya, sebuah cerita drama juga harus bergerak dari suatu permulaan, melalui suatu bagian tengah, menuju suatu bagian akhir. Ketiga bagian itu diapit oleh dua bagian penting lainnya, yaitu prolog dan epilog. Prolog merupakan kata โ€“ kata pembuka, pengantar ataupun latar belakang cerita, yang biasanya disampaikan oleh seorang dalang ataupun seorang tokoh tertenntu. Sedangkan epilog merupakan kata โ€“ kata pada penutup yang berisikan suatu simpulan ataupun amanat yang berhubungan dengan isi keseluruhan pada dialog tersebut. Bagian ini juga biasanya disampaikan oleh seoranng dalang ataupun seoranng tokoh tertentu.

Baca Juga  Membuat Karya Tulis Ilmiah: Pengertian, Jenis dan Struktur

Selain kedua hal yang disebutkan di atas, dalam drama juga terdapat suatu hal yang namanya disebut dengan dialog. Dialog yang ada di dalam sebuah drama dapat meliputi bagian orientasi, komplikasi dan resolusi. Bagian โ€“ bagian itulah yang terbagi ke dalam suatu babak โ€“ babak atau adegan โ€“ adegan di dalamnya. Di dalam suatu babak pada drama biasanya dapat mewakili untuk satu peristiwa besar yang ada di dalam dialog yang dapat ditandai oleh suatu perubahan – perubahan ataupun perkembangan peristiwa yang dialami oleh seorang tokoh utamanya. Adapun adegan hanya melingkup satu pilahan โ€“ pilahan dialog diantara beberapa tokoh.

  1. Orientasi suatu cerita menentukan suatu aksi di dalam waktu dan tempat, memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasai suatu cerita, mengajukan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita tersebut dan ada kalanya membeyanngkan resolusi yang akan dibuat dalam sebuah cerita tersebut.
  2. Komplikasi atau bagian tengah cerita, mengembangkan konflik. Sang pahlawan atau pelaku utama menemukan rintangan โ€“ rintangan tujuannya, dia mengalami aneka kesalah pahaman dalam perjuangan untuk menanggulangi rintangan โ€“ rintangan itu.
  3. Resolusi hendaklah muncul secara logisdari apa โ€“ apa yang telah mendahuluinyadi dalam kompilikasi. Titik batas yang memisahkan komplikasi dan resolusi biasanya disebut klimaks. Pada klimaks itulah terjadi perubahan penting mengenai nasib sang tokoh. Kepuasan penonton terhadap suatu cerita tergantung pada sesuai tidaknya perubahan itu dengan yang mereka harapkan.

Pengarang dapat menggunakan tekhnik flashack dan menggunakan teknik sorot balik untuk dapat memperkenalkan penonton dengan masa lalu sang pahlawan, menjelaskan suatu situasi atau untuk memberikan motivasi bagi aksi โ€“ aksinya. Terdapat beberapa benntuk โ€“ bentuk drama diantaranya adalah sebagai berikut:

Berrdasarkan bentuk sastra cakapnya

  1. Drama pusi, yaitu sebuah drama yang sebagian besar cakapnya disusun dalam bentuk puisi atau menggunakan unsur โ€“ unsur puisi.
  2. Drama prosa, yaitu sebuah drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa.
Baca Juga  Sejarah Pembentukan Struktur Negara Kesatuan Republik Indonesia

 

Berdasarkan sajian isinya

  1. Tragedi atau drama duka, yaitu sebuah drama yang menampilkan suatu tokoh yanng sedih atau juga muram, yang terlibat di dalam situasi yang gawat dikarenakan sesuatu yang tidak menguntungkan. Keadaan tersebut mengantarkan tokok kepada keputusasaan dan pada kehancuran. Dapat juga berarti suatu drama yang serius yang melukiskan pertikaian diantara tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa yang berakhir dengan malapetaka atau juga kesedihan.
  2. Komedi atau drama ria, yaitu sebuah drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun selorohan dan di dalamnya dapat bersifat menyindir dan yang berakhir dengan bahagia.
  3. Tragikomedi atau drama dukaria, yaitu sebuah drama yang sebenanrnya menggunakan alur duka cita akan tetapi berakhir dengan sebuah kebahagiaan.

 

Berdasarkan kuantitas cakapnya

  1. Pantonim, yaitu sebuah drama tanpa adanya kata โ€“ kata yang diperankan hanya dengan melalui gesture tubuh saja.
  2. Minikata, yaitu sebuah drama yang menggnakan hanya sedikit sekali kata โ€“ katanya.
  3. Dialog โ€“ monolog, yaitu sebuah darama yang menggunakan dengan bannyaknya kata โ€“ kata.

Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya.

    1. Opera, yaitu sebuah drama yang menonjolkan seni suara atau juga seni musik.
    2. Sendratari, yaitu sebuah drama yang menonjolkan seni drama atau juga seni tari.
    3. Tablo, yaitu sebuah drama yang dilakukan dengan tanpa gerakan atau dengan tanpa dialog.

Bentuk โ€“ bentuk lainnya

  1. Drama absurd, yaitu sebuah drama yang sengaja mengabaikan atau juga melanggar suatu konversi alur, penokohan dan teknik.
  2. Drama baca, yaitu sebuah drama yang hanya cocok dilakukan dengan membaca bukn untuk dipentaskan.
  3. Drama borjuis, yaitu sebuah drama yang memiliki tema tentang suatu kehidupan kaum bangsawan yang telah muncul pada abad ke โ€“ 18.
  4. Drama domestik, yaitu sebuah drama yang menceritakan tentang kehidupan rakyat biasa.
  5. Drama duka, yaitu sebuah drama yang khusus menggambarkan suatu kejahatan atau juga keruntuhan pada tokoh utama.
  6. Drama liturgis, yaitu sebuah drama yang pementasannya biasanya digabungkan dengan upacara โ€“ upacara kebaktian greja hal ini mulai terjadi pada abad pertengahan.
  7. Drama satu babak, yaitu sebuah lakun yang terdiri atas satu babak, yang berpusat pada satu tema dengan terdiri dari sejumlah kecil pameran gaya, latar, serta pada pengaluran cerita yang ringkas.
  8. Drama rakyat, yaitu sebuah drama yang timbuk dan berkembang yang sesuai dengan festival rakyat yang ada yang terutama terjadi pada suatu daearah di dalam pedesaan.
Baca Juga  Memahami Karya Sastra Drama Pertunjukan

Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Drama : Pengertian, Tokoh dan Bagian ”ย … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… ๐Ÿ™‚ ๐Ÿ™‚ ๐Ÿ™‚ ๐Ÿ™‚

Berikut Artikel Terkait Lainnya