Memahami Bentuk – Bentuk Tanggung Jawab Karyawan Terhadap Perusahaan

5/5 - (2 votes)

Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Memahami Bentuk – Bentuk Tanggung Jawab Karyawan Terhadap Perusahaan ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚

Tanggung Jawab Penting Karyawan

Sebagai anggota dari suatu organisasi atau dalam hal ini adalah perusahaan, karyawan selain memiliki sejumlah hak juga memiliki kewajiban – kewajiban tertentu terhadap suatu perusahaannya tempat mereka bekerja. Dari sekian banyak kewajiban tersebut yang dapat disebutkan, disini kita akan mmembicarakan tiga kewajiban penting, terutama yang megikat secara moral yaitu yang mencangkup kewajiban ketatan, konfidensialitas serta loyalitas.

Tanggung Jawab Ketaatan

Karyawan diharuskan mentaati atasannya hal ini dikarenakan atasan itu mengikat seluruh anak buahnya di dalam suatu sistem untuk dapat menyelesaikan tugas ataupun pkerjaan yang dibebankan kepada anggota teamnya. Karyawan harus taat kepada atasannya justru karena ia bekerja disitu. Sejak seseorang mengikat diri disebuah perusahaan dengan menjadi anggota resmi dari perusahaan itu, maka ia memiliki kewajiban untuk dapat mematuhi perintah dari atasannya atau pimpinan yang ada di dalam perusahaan tersebut. Jika seseorang anak buah sudah tidak lagi taat kepada atasannya , maka anak buah tersebut sudah memisahkan diri dari perusahan itu, dan juga sudah tidak lagi merupakan bagian yang ada pada perusahaan tersebut. Namun hal iu juga tidak berarti karyawan harus dapat mentaati segala perintah yang diberikan oleh atasannya terebut, karena yang wajib untuk ditaati hanyalah perintah yang wajar serta perintah yang diperintahkan tersebut masuk akal.

  1. Karyawan tidak perlu malah tidak boleh untuk mematuhi perintah yang diberikan oleh atasannya yang menyuruh karyawan tersebut untuk dapat melakukan sesuatu yang tidak bermoral, umpanya saja ketika atasan memerintahkan bawahannya untuk melakukan suatu perencanaan pembunuhan. Bagaimanakah perintah untuk melakukan penipuan? Walau mungkin bisa saja disebutkan beberapa alasan pembenaran oleh yang melakukan tindakan itu, dari segi etika moral sudah jelas mereka melibatkan diri dalam kegiatan yang tidak boleh dilakukan.
  2. Karyawan juga tidak wajib untuk mematuhi perintah atasan yang tidak wajar, walau dari segi etika moral tidak ada keberatan. Yang dimaksudkan dengan tidak wajar disini adlah perintah yang tidak diberikan demi kepentingan perusahaan. Kalau seseorang atasan memerintahkan bawahan untuk memperbaiki mobil pibadinya, memperbaiki atap rumahnya yang bocor, mengantar anaknya ke sekolah dan sebagainya lebih baik karyawan itu menolaknya, karena hal tersebut merupakan perinntah yang tidak wajar.
  3. Karyawan juga tidak perlu untuk mematuhi perintah yang memang demi kepentingan perusahaan, tetapi tidaklah sesuai dengan pengasan yang disepakati, ketika ia menjadi karyawan di perusahaan itu. Seseorang karyawan masuk atau bergabung dengan satu perusahaan biasanya ditempatkan pada bagian tertentu dan untuk mengerjakan tugas atau beberapa tugas tertentu dan tidak untuk mengerjakan apa saja tugas – tugas atau pekerjaan yang ada di perusahaan itu.
Baca Juga  Pentingnya Etika Profesi Di Dalam Menjalankan Bisnis

Tanggung Jawab Konfidensialitas

Karyawan diwajibkan untuk menyimpan informasi – informasi perusahaan yang bersifat konfidensial yang telah diperoleh dengan menjalankan suatu bentuk profesi atau pekerjannya. Yang disebut dengan rahasia adalah segala bentuk data atau informasi dari sebuah perusahaan yang dapat digunakan oleh pihak lain terutama kompetitor untuk dapat menghantam perusahaan tersebut. Karena seseorang bekerja pada suatu perusahaan bisa saja ia memiliki akses informasi rahasia yang ada pada perusahaan terseebut. Contohnya saja adalah seorang akuntan yang tahu persis bagaimana keadaan finansial perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Pengetahuan atas hal yang bersifat rahasia itu tidak boleh ia bawa ke luar. Karena ia merupakan karyawan pada perusahaan itu. Jika dia bukan karyawan pada perusahan itu tenntunya saja ia tidak akan mengetahui informasi tersebut. Konsekuensinya sebagai seorang karyawan ia wajib menjaga kerahasian perusahaan tersebut. Perlu dicatat disini bahwa kewajiban konfidensial tidak saja berlaku selama karyawan bekerja pada perusahaan tersebut, tetapi berlaku juga ketika ia pindah kerja. Kewajiban seperti ini malah lebih aktual ketika seseorang pindah kerja, terutama jika perusahaan baru tersebut bergerak pada bidang yang sama dengan perusahaan yang lama tempat dia bekerja. Sangat tidak etis jika seseorang pindah kerja sambil dengan membawa rahasia perusahaan ke perusahaan yang baru, supaya disana dia mendaatkan gaji yang tinggi jabatan yang lebih tinggi serta juga hal – hal lain yang akan mendatangkan suatu keuntungan bagi dirinya tersebut. Diantara yang termasuk rahasia perusahaan dapat disebutkan seperti teknik memproduksi suatu produk, formula suatu produk, hasil – hasil penelitian, program komputer, keadaan finansial perusahaan, data pelanggan, data pangsa pasar dan pertumbuhannya, informasi waktu dan jenis peluncuranΒ  produk baru, kebijakan manajemna, rencana ekspansi perusahaan, masalah intern perusahaan dan lain – lain.

Baca Juga  Bentuk Kewajiban Karyawan Terhadap Perusahaan

Tanggung Jawab Loyalitas

Loyal atau setia pada sebuah perusahan berarti akan menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan peribadi. Kewajiban loyalitas merupakan konsekuensi dari status seseorang sebagai seorang karyawan pada sebuah perusahaan. Karyawan harus mendukung semua tujuan – tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan harus juga menghindari segala sesuatu yang akan bertentagan dengan hal tersebut. Dengan kata lain, dia harus dapat menghindari apa saja yang dapat merugikan kepentingan pada suatu perusahaan. Karyawan juga tidak boleh untuk menjalankan kegiatan peribadi yang akan bersaing dengan kepentingan perusahaan. Berdasarkan kontrak kerja atau sekurang – kurangnya karena persetujuan implisit, karyawan juga wajib melakukan perubahan – perubahan tertentu demi kepentingan perusahaan. Ia juga tidak boleh untuk melibatkan diri di dalam kegiatan lain yag terbentur dengan kewajiban tersebut. Akan tetapi, konflik kepentingan yakni suatu konflik antara kepentingan peribadi dan juga kepentingan suatu perusahaan telah mendorong terjadinya suatu bentuk pelanggara atas kewajiban loyalitas. Dalam konteks loyalitas ini, termasuk juga masalah etis sepertimenerima komisi atau juga hadia selaku karyawan yang berada pada perusahaan tersebut. Sebab hal tersebut akan dapat dipertanyakan apakah dengan melakukan praktik tersebut kayawan tidak akan merugikan perusahannya. Masalah – masalah yang terjadi seperti inilah termasuk grey area atau kawasan kelabu, karena penilaian oral tentangnya sering berbeda.

 

Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Memahami Bentuk – Bentuk Tanggung Jawab Karyawan Terhadap Perusahaan ”Β … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚

Baca Juga  Tanggung Jawab Karyawan Di Dalam Perusahaan

Berikut Artikel Terkait Lainnya