Konsep Dasar Pembuatan Resensi

5/5 - (2 votes)

Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Konsep Dasar Pembuatan Resensi ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚

Memahami Isi dan Sistematika Resensi

Pada pembahasan ini kamu akan membandingkan isi teks suatu resensi. Resensi merupakan suatu ulasan atau penliallian atau pembicaraan mengenai suatu karya baik itu buku, film, ataupun karya yang lainnya. Tugas seorang penuli meberikan gambaran kepada seorang pembaca mengenai pandangan pada suatu karya apakah karya tersebut layak untuk dibaca atau tidak layak untuk dibaca. Hal – hal yang dapat ditanggapi di dalam sebuah resensi adalah pada kualitas isi, penampilan, unsur – unsur, bahasa serta manfaat bagi seorang pembaca tersebut. Unsur – unsur atau sistematika yang terdapat di dalam sebuah resnsi adalah diantaranya sebagai berikut:

  1. Judul resensi
  2. Identitas buku yang diresensi
  3. Pendahuluan (memperkenalkan pengarang, tujuan pengarang buku, dan lain – lain)
  4. Inti atau isi resensi
  5. Keunggulan buku
  6. Kekurangan buku
  7. Penutup

Menganalisis Kebahasaan dalam Teks Resensi

Berikut ini kaidah – kaidah kebahasaan yang ada di dalam teks resensi, yaitu sebagai berikut:

  1. Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti: bahwa, yakni dan yaitu.
  2. Banyak menggunakan konjungsi temporal, seperti: sejak, semenjak, kemudian dan juga akhirnya.
  3. Banyak mennggunakan konjungsi penyebaban, seperti: karena dan sebab.
  4. Menggunakan pernyataan – pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata seperti: jangan, harus dan hendaknya.

Pemerintah telah menetapkan beberapa peraturan – peraturan yang berkaitan tetang penulisan unsur – unsuran serapan. Secara umum peraturan – peraturan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Satu bunyi dilambanngkan degna satu huruf, terkecuali untuk bunyi ng, ny, sy, kh yang diawali oleh dua huruf. Sebagai contohnya: kromosom bukan khromosom, foto bukan photo, retorika bukan rhetorika serta tema bukan thema.
  2. Penulisan kata serapan harus sesuai dengan pengucapan yang berlaku dalam Bahasa Indonesia, Misalnya saja: cek bukan check, tim bukan team, taksi bukan taxi serta aki bukan accu.
  3. Penulisan kata serapan diusahakan untuk tidak jauh berbeda dengan kata aslinya. Contohnya saja: aerob (Inggris: aerobe) bukan erob, hidraulik (Inggris: hydraulic) bukan hidrolik, sistem (Inggris: system) bukan sistim serta frekuensi (Inggris: frequency) bukan frekwensi.
Baca Juga  Sambutan Masyarakat Indonesia Terhadap Tentara Jepang

Mendiskusikan Hal – Hal Menarik dalam Buku Kumpulan Cerita

Evaluasi terhadap karya sastra semacam novel laim disebut dengan resensi, yakni suatu bentuk ulasan terhadap kualitas suatu novel. Resensi ditulis untuk dapat menarik minat baca khalayak untuk mebaca novel yang diulas. Unsur persuasif sering ditonjolkan di dalam resnsi. Dengn adanya resensi pada khalayak timbul keinginan untuk membaca novel itu untuk turut mengapresiasi. Dengan demikian resensi juga berfungsi sebagai pengantar dan pemandu bai para pembacanya dalam menikmati novel tersebut. Dalam contoh resnsi β€œPetualangan Bocah Di Zaman Jepang” dijumpai ringkasan isi buku atau novel. Ringkasan tersebut dipaparkan dalam paragraf ke – 3 sampai dengan paragraf ke – 6. Selain itu, dijelaskan pula perbandingan novel yang diresensi itu dengan novel – novel yang lainnnya. Yang dibandingkan dalam hal ini adalah unsur tema penokohannya.

Untuk sampai pada tahap untuk dapat mengevaluasi suatu novel, terlebih dahulu kita harus mampu dalam menganalisis novel tersebut dengan baik. Pemahaman tentang unsur – unsur novel harus dapat dikuasi dengan baik. Analisis tentang unsur – unsur yang ada di dalam sebuah novel yang dapat kita pahami sebelumnya haruslah menjadi dasar di dalam mengevaluasi suatu novel tersebut, sehingga hasilnya benar – benar dapat bersifat objektif dan dapat pula untuk dipertanggungjawabkan. Adapun struktur penyajian resensi sebuah novel adalah sebagai berikut:

  1. Identitas novel yang meliputi judul, nama penulis, penerbit, tahun terbit dan tebal novel.
  2. Mennyajikan ikhtisar atau hal – hal yang menarik lainnya yag terkandung di dalam isi novel tersebut.
  3. Memberikan sebuah penilaian yang meliputi kelebihan dan kelemahnnya. Penilaian tersebut sebaikya meliputi unsur – unsur novel itu sendiri secara lengkap, yakni tentang tema , alur, penokohan, latar, gaya bahasa, amanat serta kepengarangan.
  4. Menyimpulkan resensi yang disaikan.
Baca Juga  Pembentukan Badan Negara: Kabinet dan Partai Politik

Untuk dapat sampai pada tahapan proses penyajian resensi pada suatu novel sperti itu, terdapat sejumlah pertanyaan – pertanyaan yang dapat kita jadikan sebuah panduan. Beikut pertanyaan – pertannyaan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Tema, (a) Apakah tema yang terkandung di dalam sebuah cerita itu? (b) Apakah tema itu sah dan benar sebagai suatu kebenaran umum?
  2. Alur, (a) Pola apakah yang digunakan pengarang di dalam membangun sebuah alur yang ada di dalam cerita tersebut? (b) Peristiwa – peristiwa apakah yang telah dipilih untuk dapat melayani sebuah tema cerita itu? (c) Apakah terdapat hubungan wajar dan baik antara tema dengan peristiwa – peristiwa itu? (d) Mengapa suatu peristiwa lebih menonjol daripada yang lain – lainnya? (e) Apakah peristiwa – peristiwa itu disusun secara rapi dan baik sehingga cerita tersebut dapat memberikan suatu penekanan yang penting dan dapat berguna? (f) Apakah peristiwa – peristiwa itu wajar dan hidup? (g) Bagaimana peristiwa – peristiwa itu dapat mengantarkan perjalanan hidup para tokoh utamanya?
  3. Latar, (a) Dimana dan kapankah peristiwa itu terjadi? (b) Bagaimana peranan latar tersebut dalam keseluruhan cerita; apakah latar tersebut dapat menguatkan atau justru dapat melemahkan isi yang terkandung di dalam sebuah cerita tersebut?
  4. Penokohan, (a) Bagaimana cara pengarang di dalam menampilkan karkter yang ada pada tokoh – tokohny? (b) Apakah karakter pada tokoh – tokoh itu wajar atau terkesan dibuat – buat? (c) Bagaimana hubungan antara satu tokoh dengan tokoh yang lainnya? (d) Bagaimana perananan karakter tokoh – tokoh tersebut di dalam mendukung tema dan menghidupkan alur cerita?
  5. Sudut pandang, (a) Dari sudut pandang siapa cerita ini diceritakan? (b) Apakah sudut pandang itu dijalankan dengan konsekuensi di dalam sebuah cerita?
  6. Amanat, (a) Apakah amanat yang terkandung di dalam cerita tersebut? (b) Bagaimanakah cra pengarang dapat menyampaikan amanatnya, apakah pengarang tersebut bersifat menggurui atau tidak?
  7. Bahasa, (a) Apakah bahasa yang ada di dalam cerita terseut tajam, lincah atau bahkan sugesif? (b) Gaya bahasa apakah yang digunakan pengarang di dalam sebuah cerita tersebut? (c) Apakah gaya bahasa yang digunakan pengarang tersebut di dalam sebuah cerita tersebut tepat, wajar ataupun hidup?
Baca Juga  Sejarah Singkat Lahirnya Tentara Nasional Indonesia

Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Konsep Dasar Pembuatan Resensi ”Β … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚

Berikut Artikel Terkait Lainnya