Karya Tulis Ilmiah: Definisi, Bentuk serta Struktur

5/5 - (2 votes)

Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Karya Tulis Ilmiah: Definisi, Bentuk serta Struktur ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚

DefinisiΒ 

Karya iliah atau tulisan ilmiah merupakan suatu tulisan yang berisi tentang suatu fenomena atau peristiwa yang ditulis berdasarkan dengan kenyataan (bukan fiksi). Misalnnya pada tulisan tentang ilmu pengetahuan, alam sekitar, teknologi dan seni yang diperoleh melalui studi kepustakaan, penelitian atau pengalaman yang ada di lapangan serta pengetahuan orang lain sebelumnya. Karya ilmiah dapat ditullis ke dalam berbagai bentuk penyajian. Disetiap bentuk terdapat perbedaan di dalam hal kelengkapan strukturnya. Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu: bentuk populer, bentuk semi formal dan bentuk formal.

  1. Bentuk Populer

Karya ilmiah dalam benntuk ini sering disebut dengan karya ilmiah populer, bentuknya manasuka. Karya ilmiah dalam bentuk ini biasanya diungkapkan ke dalam bentuk karya – karya yang ringkas. Ragam bahasanya juga bersifat santai. Karya ilmiah populer pada umumnya di jumpai pada media masa, seperti koran atau majalah. Istilah populer digunakan untuk menyampaikan topik yang akrab, menyenangkan bagi populus atau rakyat atau juga disukai oleh sebagian besar orang karena gayanya yang menarik dan bahasanya juga mudah untuk dipahami. Kalimat – kalimatnnya sederhana, lancar namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi atau rekan.

  1. Bentuk Semiformal

Secara garis besarnya karya ilmiah bentuk ini terdiri atas: halaman judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, pembahasan, simpulan dan daftar pustaka. Bentuk karya ilmiah semacam inilah yang biasanya digunakan untuk berbagai jenis laporan biasa dan makalah.

  1. Bentuk Formal
Baca Juga  Merancang Penulisan Ilmiah: Pengertiandan Jenis

Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur – unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti di dalam skripsi, tesis atau disertasi. Unsur – nsur karya ilmiah bentuk formal meliputi hal – hal sebagai berikut: judul, tim pembibing, kata pengantar, abstrak, daftar isi, bab oendahuluan, bab telaah kepustakaan atau keranngka teoritis, bab metode penelitian, bab pembahasan hasil penelitian, bab simpulan dan rekomendasi, daftar pustaka, lampiran – lampiran serta riwayat hidup.

Beberapa bagian penting yang ada di dalam struktur karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Judul

Judul yang ada di dalam karya ilmiah dapat dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan lengkap. Judul juga mencerminkan hubungan antar variabel. Isitilah hubungan disini tidaklah selalu mempunya makna korelasional, kausalitas ataupun juga determinatif. Judul juga dapat mencerminkan dan konsistensi dengan ruang llingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian dan metode penelitian. Penelian di dalam sebuah judul dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan menggunakan huruf kapital semua kecuali pada anak judulnya. Kedua, dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf – huruf pertamanya. Namun apabila cara kedua yang akan digunakan, maka kata – kata penggabung, seperti dengan, dan, tentang serta kata – kata depan seperti, di, dari dan ke huruf pertamanya tidak boleh menggunakan huruf kapital. Di akhir judul tidak boleh juga menggunakan tanda baca apapun, termasuk titik ataupun koma.

  1. Pendahuluan

Pada karya ilmiah formal, bagian di dalam pendahuluan mencangkup latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian dan manfaat atau kegunaan penelitian. Selain itu dapat dilengkapi dengan definisi operasional dan sistematika penulisan.

  1. Keranngka Teoritis

Kerangka teoritis juga disebut kajian pustaka atau landasan teori. Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka teoritis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan hipotesis. Disamping itu di dalam kerangka teoritis perlu dilakukan pengkajian terhadap penelitian – penelitian yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Langkah ini perlu dilakukan guna menambah dan memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang telah ada sebelumnya. Di samping akan menghindari adanya duplikasi yang sia – sia, langkah ini juga akan memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan ilmu secara keseluruhan.

  1. Metode Penelitian
Baca Juga  Cara Membuat Karya Ilmiah Yang Baik dan Mudah

Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan pula bagian yang disebut dengan metode penelitian. Metode penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahapan – tahapan penelitian yang dimulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan sampai dengan pelaporannya. Setiap penelitian mempunyai metode png – masing yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri.

Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah atau tujuan penulisan yang dikenukakan pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara dan sebaginya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang, iperkuat oleh teori – teori yang telah ditemukan sebelumnya. Sekiranya diperluikan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafik. Sarana – sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan penyataan ataupun data. Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan informasi lebih dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan tabel dan grafik memang lebih sistematis dan lebi enak dibaca, mudah dipahami, srta lebih menarik daripada penyajian secara verbal. Penulis perlu menggunakan argumen – argumen yang telah dikemukakan dalam kerangka teoritis. Pembahasan data dapat diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik pulalah keratan – keratan daging yang dihasilkan. Namun apabila tumpul, keratan daging ttersebut akan acak – acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila argumen – argumen yang dikemukakan peulis lemah dan data yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnyapun akan jauh dari yang diharapkan.

  1. Simpulan dan Saran

Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpul masalah atau pendahuluan, kerangka teoritis yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian dan temuan penelitian. Simpulan merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan – pernyataan pokok dari unsur – unsur di atas dengan meletakkannya dalam kerangka pikir yang mengarah pada kesimpulan.

  1. Daftar Pustaka
Baca Juga  Detik - Detik Jepang Bertekuk Lutut: Persistiwa Rengasdengklok

Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi maupun sumber – sumber lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam karya ilmiah harus dicantukan ke dalam daftar pustaka. Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut. Sumber tertulis atau tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris ditulis dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lain adalah dua spasi.

Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Karya Tulis Ilmiah: Definisi, Bentuk serta Struktur ”Β … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚

Berikut Artikel Terkait Lainnya