Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Profesi dan Organisasi Profesi ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. ๐ ๐ ๐ ๐
Pengertian Profesi
Sebutan profesi selalu diartikan dengan sebutan pekerjaan atau suatu jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidaklah semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi. Profesi merupakan suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian dari para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut dengan profesi tidak dapat dipeganng oleh sebarang orang, akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Ada beberapa istilah lain yang bersumber dari istilah profesi yaitu istilah profesional, profesionalisme, profesionalitas dan profesionalisasi. Agar tidak membingungkan dan dapat digunakan secara tepat berikut ini akan diberikan penjelasan singkat mengenai istilah โ istilah tersebut.
Profesional mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya. Penyandangan dan penampilan profesional ini telah mendapatkan pengakuan baik secara formal maupun informal. Pengakuan formal diberikan oleh suatu badan atau lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah dan atau orgaisasi profesi. Sedangkan secara informal pengakuan itu diberikan oleh masyarakat luas dan para pengguna jasa suatu profesi. Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggoota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta deaja pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas โ tugasnya. Dengan demikian, sebutan profesionalitas lebih menggambarkan suatu keadaan derajat keprofesian seseorang yang dilihat dari sikap, pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Profesionalisasi adalah suatu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.
Kualitas profesionalisme didukung oleh lima kompetensi yaitu sebagai berikut:
- Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendkati standar ideal, berdasakan kriteria inilah jelas bahwa para profesi yang memiliki sikap profesionlaisme tinggi akan selalu berusaha untuk mewujudkan dirinya sesuai dengan standar yang ideal. Ia akan mengidentifikasikan dirinya kepada figur yang dipandang memiliki standar yang ideal. Yang dimaksud dengan standard ideal adalah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
- Meningkatkan dan memelihara citra profesi, profesionalisme yang tinggi ditunjukan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara citra profesi melalui perwujudan perilaku profesional.
- Keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampilannya.
- Mengejar kualitas dan cita โ cita dalam profesinya, hal ini mengandung arti bahwa profesinalisme yang tinggi ditunjukkan dengan adanya uoaya untuk selalu mencapai kualitas dan cita โ cita sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
- Memiliki kebanggan terhadap profesinya, profesinalisme ditandai dengan kualitas derajat rasa bangga akan profesi yang dipegangnya.
Kriteria Profesi
- Meliputi bidanng tertenntu saja (Spesialisasi)
Bidang keahlian yang dipelajari dan ditekuni. Biasanya tidak ada rangkapan dengan pekerjaan diluar keahliannya. Contohnya: dokter, notaris serta manajer.
- Berdasarkan keahlian dan keterampilan khusus.
Diperoleh melalui pendidikan dan keterampilan seta ditempuh secara resmi pada lembaga pendidikan dan latihan yang diakkui oleh pemerintah berdasarkan Undang โ Undang. Keterampilan diperoleh dan dibuktikan oleh sertifikasi yang dikeluarkan oleh pemerintah atau lembaga lain yang diakui.
- Bersifat tetap atau terus โ menerus.
Tetap berarti: sekali berkiprah pada suatu profesi tertentu setrusnya tetap pada profesi tertentu itu.
Terus โ menerus: berarti berlangsung sampai jangka waktu lama sampai pensiun.
- Mengutamakan pelayanan daripada imbalan.
Pelayanan diutamakan karena keahlian profesional bukan amatir. Imbalan dengan sendirinya akan dipenuhi secara wajar apabila konsumen merasa puas dengan pelayanannya.
- Tanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat.
Diri sendiri berrati bekerja karena integitas moral, intelektual, profesional. Sedangkan masyarakat berarti kesediaan memberikan pelayanan sebaik mungkin sesuai dengan profesinya, layanan yang berdampak positif, dan berani mengambl resiko terhadap pelayanan.
- Terkelompok dalam suatu organisasi.
Bertens menyatakan kelompok profesi merupakan community moral yang memiliki cita โ cita dan nilai โ nilai bersama. Sebagai profesi kelompok ini disebut kode etik pofesi.
Pembidangan Profesi
Menurut Liliana Tedjosaputro dalam bukunya Etika Profesi dan Profesi Hukum, menjelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan pembidangan profesi ini tidaklah bersifat mutlak, karena bidang โ bidang tersebut dapat dijalani oleh seorang pelakku profesi sekaligus, pembidangan profesi ini terdapat 2 bidang yaitu:
- Consulting Profesion
Merupakan suatu profesi yang dalam menjalankan praktik profesinya didasarkan pada fee for sirvice dan hubungan profesionalnya dengan klien atau pasien bersifat individu. Mereka ini menerima imbalan jasa berdasarkan dengan jasa yang diberikan.
- Scholarly Profession
Merupakan suatu profesi yang lebih banyak untuk bekerjanya hal ini didasarkan atas dasar gaji tetap.
Organisasi Profesi
Suatu profesi haruslah senantiasa dipertahankan dan dikembangkan keberadaannya oleh seluruh anggotanya untuk mewujudkan hal itu para anggota penyandang suatu profesi harus senantiasa berkomunikasi dan bersatu dalam suatu wadah agar segala segi โ segi keprofesiannya dapat dikembangkan. Upaya ini diwujudkan melalui terbentuknya suatu organisasi profesi. Organisasi profesi memiliki fungsi sebagai wadah kebersamaan rasa kesejawatan para anggota dalam:
- Mewujudkan keberadaanya di dalam lingkungan masyarakat.
- Memperjuangkan segala aspirasi dan kepentinga suatu profesi.
- Menetapkan standar perilaku profesional.
- Melindungi seluruh anggotanya.
- Meningkatkan kualitas kesejahteraan.
- Mengembangkan kualitas peribadi dan profesi.
Dengan adanya organisasi profesi, setiap anggota dapat mewujudkan pofesionalitasnya secara lebih terarah dan efektif. Para profesional itu terkelompok dalam suatu organisasi biasanya organisai profesi menurut bidang keahlian dari cabang ilmu yang dikuasai. Bertens menyatakan bahwa kelompok profesi merupakan masyarkat moral yang memiliki kekuasan sendiri dan tanggung jawab khusus. Sebagai profesi, kelompok ini memiliki acuan yanng disebut dengan kode etik profesi.
Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Profesi dan Organisasi Profesi ”ย … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… ๐ ๐ ๐ ๐
Berikut Artikel Terkait Lainnya
- Memahami Loyalitas Merek dan Citra Merek
- Memahami Komunitas Merek Dalam Ilmu Manajemen Pemasaran
- Peran Para Tokoh Sekitar Proklamasi
- Pengaruh Citra Merek dan Komunitas Merek Terhadap Loyalitas Merek
- Memahami Teori Positioning Market
- Analisis Posisi Terhadap Persepsi Konsumen
- Mengetahui Tentang Persepsi Konsumen