Bisacumlaude Halloo para generasi cerdas mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya tidak kalah menarik dari bahasan sebelumnya, bahasan kita kali ini mengenai “Persepsi dan Perilaku Konsumen”.. Semoga bermanfaat dan selamat membaca…. π π π π
Setiap konsumen memiliki sudut pandang dan persepsi yang berbeda β beda dalam melihat dan memahami setiap permasalahan yang akan dihadapinya. Kondisi ini mengantarkan pada satu kajian yang begitu menarik bagi para manajer marketinng dalam memahami suatu kondisi perilaku konsumen. Dalam hal ini kita akan membahas tentang persepsi dan perilaku konsumen dari berbagai seluk β beluk kehidupan.
Persepsi dan Perilaku Konsumen
- Definisi Persepsi
Secara singkat persepsi merupakan sikap atau reaksi yang ditimbulkan dari suatu rangsangan yang dilihat terhadap suatu objek tertentu, yang lebih jauh bereaksi pada suatu keputusan. Menurut Stanto et al (1998) persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu makna yang kita pertalikan berdasarkan pada pengalaman masa lalu, stimuli atau rangsangan yang kita terima melalui lima indera.
2. Persepsi dan Perilaku Konsumen
Stimuli yang terdapat pada setiap orang dalam melihat setiap objek bisa saja bebrbeda β beda. Perbedaan tersebutlah yang nantinya akan melahirkan suatu persepsi. Setiap persepsi yang dimiliki oleh setiap orang bisa menjadi saat subjektif dan itu dianggap menjadi suatu hal yang wajar. Kondisi dan situasi dimana seseorang berada membentuk dan mempengaruhi pola pikir yang dimiliki oleh orang tersebut yang selanjutnya ikut mempengaruhi penilaian terhadap dirinnya dalam melihat setiap produk.
Keberadaan media elektronik yang begitu besar dapat mempengaruhi pembentukan pola pikir seseorang dalam menilai setiap jenis produk yang ada. Dalam hal ini informasi dapat membentuk dan mengubah pola pikir setiap orang serta membangun rangsangan yang nantinya akan membentuk persepsi untuk menilai setiap produk. Orang yang berbeda sering kali memiliki pandangan yang berlainan terhadap suatu bentuk rangsangan yang sama karena pada persepsi rangsangan ini dipengaruhi oleh harapan serta latar belakang pada masing β masing orang. Oleh sebab itulah para pemasar tidak dapat mengansumsikan bahwa dua orang yang menerima rangsangan yang sama akan memiliki pandangan dan reaksi yang sama terhadap suatu produk tersebut.
Think do something different, seorang pebisnis diajak untuk berfikir yang berbeda dari kebanyakan orang hal ini dikarenakan jika seorang pebisnis berfikir sama dengan kebanyakan orang tersebut maka tidak ada nilai keunikan yang akan dijual seorang pebisnis tersebut. Karena sebuah produk akan dibeli seseorang jika produk tersebut memiliki nilai keunikan. Dengan begitu akan menimbulkan suatu rangsangan yang berkesan terhadap produk tersebut yang lebih jauh dan dapat membangun semangat untuk dapat mencoba produk tersebut. Karena jika dilihat bahwa konsumen adalah mahkluk yang cendrung memiliki keinginan untuk perubahan dan tidak ingin segala sesuattu yang bersifat monoton. Konsep sesperti inilah yang harus difikirkan oleh para produsen atau pelaku bisnis lainnya.
3. Informasi dan Reaksi Konsumen
Konsumen memiliki naluri yang sensitif pada setiap informasi yang diterimanya, yang selanjutnya informasi tersebut akan membentuk pola pikir dan akan teraplikasikan melalui keputusan. Sebuah informasi yang terus dan terus saja dilakukan lama kelamaan akan menimbulkan pengaruh kepada pribadi konsumen itu sendiri. Reaksi selanjutnya konsumen akan mencoba untuk mengaplikasikan informasi tersebut pada keputusan pembelian, dalam hal ini informasi telah mampu mengubah persepsi seseorang konsumen. Jika suatu informasi tersebut telah memasuki diri konsumen secara dalam maka reaksi konsumen ketika mendengar nama sebuah produk disebutkan akan dengan cepat bereaksi, reaksi tersebut sebagai bentuk perhatian konsumen pada suatu produk tersebut.
Persepsi bukan hanya proses psikologis semata, tetapi diawali dengan proses fisiologis yang dikenal sebagai sensasi. Proses persepsi di awali dengan stimuli yang mengenai indera konsumen. Stimulli yang merupakan segala sesuatu yang mengenai indera dan menimbulkan persepsi dapat bermacam β macam bentuk, misalnya segala sesuatu bentuk yang dapat dicium, segala sesuatu yang dapat dilihat, segala sesuatu yang dapat didengar dan segala sesuatu yang dapat diraba. Semua bermacam β macam bentuk tersebut akan menimbulkan persepsi yang berbeda β beda pada setiap orang yang meresponnya. Bentuk perbedaan reaksi yang merespon setiap yang ditemui menunjukkan perbedaan setiap orang dalam mengaplikasikan suatu bentuk persepsinya. Dalam hal ini berarti ada orang yang lebih cepat merespon dan ada orang yang lebih lama merespon atau bahkan tidak merespon sama sekali.
4. Konsep Subliminal Perseption
Konsep subliminal perseption merupakan suatu konsep di dalam penyampaian pesan dan informasi kepada konsumen untuk dapat masuk ke alam bawah sadar pada konsumen tersebut. Dimana tanapa dia sadari secara perlahan β lahan konsumen tersebut akan dapat menyukai suatu jenis produk tersebut dan selanjutnya konsumen tersebut akan memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk tersebut ketikan konsumen melihat produk tersebut.
Iklan dengan pendekatan konsep subliminal perseption ini sering sekali dilakukan oleh produsen dengan cara tanpa disadari oleh konsumen tersebut. Akan tetapi, konsumen tersebut akan menyadari iklan tersebut ada dan terlihat atau terdengar. Dan tanpa disadari juga konsumen mengatakan bahwa konsumen tersebut setuju untuk mencoba dan melakukan pembelian pada produk yang ditawarkan oleh iklan tersebut.
Sejak tahun 1957 di daerah Amerika Serikat pesepsi subliminal sudah mulai dipraktekan, Mowen dan Minor (2004). Salah satu bentuk nyata dari aplikasi konsep subliminal perseption adalah ketika seseorang masuk ke dalam suatu toko buku, cafe atau bahkan ke tempat pusat β pusat perbelnjaan maka akan terdengar alunan musik yang sangat lembut dan selanjutnya diikuti dengan penyampaian beberapa pesan β pesan yang ada oleh sponsor, seperti yanng berisi mengenai informasi pada suatu produk. Secara tanpa sadar pesan tersebut telah masuk ke dalam benak konsumen, sehingga ketika pesan tersebut berada di benak konsumen maka konsumen akan bereaksi kepada setiap produk tersebut yang dilihat atau di temukan oleh konsumen ditempet perbelanjaan.
Contohnya adalah ketika seseorang akan menonton film di bioskop maka pada 2 menit sebelum film berlangsung akan disuguhkan suatu iklan produk minuman seperti sprite, fanta, coca β cola dan lain sebagainya. Hasil survey tersebut menyebutkan bahwa adanya kenaikan penjualan pada produk tersebut yang salah satunya disebabkan oleh faktor iklan tersebut. Pada era 1950 βan menjadi era aplikasi dari iklan dengan pendekatan konsep subliminal perseption dan kesuksesan dari hasil praktek subliminal perseption telah dinikmati oleh para pebisnis di daerah Amerika Serikat pada era tersebut.
Demikianlah informasi yang telah disampaikan pada postingan artikel kali ini dengan bahasan tentang “Persepsi dan Perilaku Konsumen” … Semoga bahasan postingan artikel kali ini dapat menambah wawasan para generasi cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak, Bagiamna suatu persepsi yang timbul terhadap suatu produk??? Stay teruss pada postingan kami selanjutnya… π π π π
Berikut Artikel Terkait Lainnya