Pengertian Kemiskinan : Jenis, Penyebab, Dampak & Upayanya

5/5 - (1 vote)

Pengertian Kemiskinan – Kemiskinan adalah fenomena yang kompleks dan multifaset yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Ini adalah kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang tidak memiliki akses yang memadai terhadap sumber daya dan layanan dasar yang di perlukan untuk hidup yang layak. Kemiskinan bukan hanya tentang kekurangan uang, tetapi juga melibatkan kurangnya akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, perumahan yang layak, dan kesempatan ekonomi.

Di Indonesia, kemiskinan merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan. Memahami pengertian kemiskinan dari berbagai perspektif, terutama dari para ahli Indonesia, adalah langkah penting untuk merumuskan kebijakan dan program yang efektif dalam mengatasi masalah ini.

Para ahli di Indonesia memiliki definisi dan pandangan yang beragam tentang kemiskinan, yang mencerminkan berbagai aspek dan faktor yang mempengaruhi kondisi ini. Beberapa ahli menekankan aspek ekonomi, sementara yang lain menyoroti faktor sosial, politik, dan budaya yang turut berkontribusi. Dengan menggali lebih dalam pengertian kemiskinan menurut para ahli Indonesia, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif dan menyeluruh tentang masalah ini.

Artikel ini akan mengulas berbagai definisi kemiskinan dari para ahli Indonesia, menjelaskan faktor-faktor penyebabnya, indikator yang di gunakan untuk mengukur kemiskinan, serta dampak yang di timbulkannya. Selain itu, artikel ini juga akan membahas upaya-upaya yang telah di lakukan oleh pemerintah dan berbagai organisasi untuk mengatasi kemiskinan, serta peran masyarakat dalam upaya pengentasan kemiskinan. Harapannya, pemahaman yang lebih baik tentang kemiskinan dapat mendorong tindakan yang lebih efektif dan berkelanjutan untuk mengurangi jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan di Indonesia.

Pengertian Kemiskinan : Jenis, Penyebab, Dampak & Upayanya

Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan bukan hanya soal kekurangan uang, tetapi juga mencakup keterbatasan akses terhadap sumber daya dan kesempatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup.

Baca Juga  Menganalisis Strategi Komunikasi Pribadi Pada Burger King

Pengertian Kemiskinan Menurut Para Ahli

1. Prof. Dr. Mubyarto

Mubyarto mendefinisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, baik yang bersifat material seperti pangan, sandang, papan, maupun yang bersifat non-material seperti pendidikan dan kesehatan.

2. Dr. Sri Edi Swasono

Menurut Dr. Sri Edi Swasono, kemiskinan adalah kondisi yang mengakibatkan seseorang atau kelompok tidak dapat menikmati kehidupan yang layak dan martabat manusia.

3. Prof. Dr. Sajogyo

Sajogyo menggunakan pendekatan garis kemiskinan berdasarkan kebutuhan pangan minimal. Menurutnya, seseorang di anggap miskin jika pengeluaran untuk makanan pokok tidak dapat mencukupi standar minimal kalori harian.

4. Prof. Dr. Hadi Soesastro

Hadi Soesastro melihat kemiskinan dari perspektif struktural, di mana ketidakadilan dalam distribusi sumber daya ekonomi dan politik menjadi penyebab utama kemiskinan.

Jenis-Jenis Kemiskinan

Kemiskinan dapat di klasifikasikan ke dalam berbagai jenis berdasarkan penyebab dan karakteristiknya. Berikut ini adalah beberapa jenis kemiskinan yang umum dikenal:

1. Kemiskinan Absolut

Kemiskinan absolut adalah kondisi di mana seseorang tidak memiliki cukup sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan akses terhadap layanan kesehatan dasar. Standar kemiskinan absolut sering kali di ukur menggunakan garis kemiskinan internasional, seperti yang ditetapkan oleh Bank Dunia pada $1,90 per hari.

2. Kemiskinan Relatif

Kemiskinan relatif adalah kondisi di mana pendapatan seseorang lebih rendah di bandingkan dengan pendapatan rata-rata masyarakat di sekitarnya. Meskipun mereka mungkin mampu memenuhi kebutuhan dasar, mereka tetap di anggap miskin karena tidak memiliki akses terhadap standar hidup yang dianggap normal di lingkungan mereka. Kemiskinan relatif sering di kaitkan dengan ketidaksetaraan ekonomi dalam suatu masyarakat.

3. Kemiskinan Subjektif

Kemiskinan subjektif adalah persepsi individu atau rumah tangga terhadap kondisi ekonomi mereka sendiri. Ini berdasarkan pada penilaian pribadi apakah mereka merasa miskin atau tidak, terlepas dari standar objektif yang ada. Faktor-faktor seperti harapan, aspirasi, dan persepsi sosial mempengaruhi kemiskinan subjektif.

Baca Juga  Contoh Membuat Propsal Bisnis Sederhana

Indikator Kemiskinan

Indikator kemiskinan adalah alat atau parameter yang di gunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan dalam suatu masyarakat. Indikator-indikator ini memberikan gambaran tentang kondisi hidup masyarakat miskin dan membantu pemerintah serta organisasi lainnya dalam merancang dan mengevaluasi kebijakan serta program pengentasan kemiskinan. Berikut ini beberapa indikator kemiskinan yang umum di gunakan:

1. Garis Kemiskinan

Garis kemiskinan adalah batas pendapatan minimum yang di perlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup. Seseorang di anggap miskin jika pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan dapat di hitung berdasarkan standar lokal maupun internasional.

2. Indeks Kedalaman Kemiskinan

Indeks Kedalaman Kemiskinan mengukur seberapa jauh rata-rata pendapatan masyarakat miskin dari garis kemiskinan. Semakin besar indeks ini, semakin jauh pendapatan mereka dari garis kemiskinan, yang menunjukkan tingkat kemiskinan yang lebih parah.

3. Indeks Keparahan Kemiskinan

Indeks Keparahan Kemiskinan mengukur tingkat ketimpangan di antara masyarakat miskin. Ini mempertimbangkan distribusi pendapatan di antara mereka yang berada di bawah garis kemiskinan, sehingga memberikan gambaran tentang seberapa parah kesenjangan ekonomi di antara mereka.

4. Tingkat Pengangguran

Tingkat pengangguran adalah persentase angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan namun sedang aktif mencari pekerjaan. Pengangguran yang tinggi sering kali berkorelasi dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, karena penghasilan yang tidak memadai atau tidak ada penghasilan sama sekali.

5. Angka Melek Huruf

Angka melek huruf mengukur persentase populasi yang dapat membaca dan menulis. Tingkat melek huruf yang rendah sering di kaitkan dengan kemiskinan, karena pendidikan yang rendah membatasi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

6. Akses terhadap Layanan Kesehatan

Akses terhadap layanan kesehatan yang memadai merupakan indikator penting dari kualitas hidup. Masyarakat miskin seringkali memiliki akses yang terbatas ke layanan kesehatan, yang dapat memperburuk kondisi kemiskinan mereka karena kesehatan yang buruk mengurangi produktivitas dan menambah beban ekonomi.

Baca Juga  Positioning: Pengertian, Peran, Prosedur serta Tujuan

Penyebab Kemiskinan

  1. Pengangguran: Kurangnya lapangan pekerjaan yang layak menyebabkan banyak orang tidak memiliki pendapatan tetap, yang berdampak langsung pada kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar.
  2. Pendidikan Rendah: Kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas mengurangi peluang seseorang untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, yang pada akhirnya memperburuk kondisi kemiskinan.
  3. Kesehatan yang Buruk: Penyakit dan kondisi kesehatan yang buruk dapat menguras sumber daya keluarga, mengurangi produktivitas, dan menambah beban keuangan.
  4. Akses Terbatas ke Layanan Keuangan: Keterbatasan akses terhadap layanan keuangan seperti bank dan kredit menghalangi banyak orang untuk berinvestasi dalam usaha kecil atau pendidikan, yang bisa membantu mereka keluar dari kemiskinan.

Dampak Kemiskinan

  1. Kesehatan: Orang yang hidup dalam kemiskinan cenderung memiliki akses yang terbatas ke layanan kesehatan, gizi yang buruk, dan lingkungan yang tidak sehat, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan yang buruk.
  2. Pendidikan: Anak-anak dari keluarga miskin sering kali terpaksa putus sekolah untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, yang mengurangi peluang mereka untuk keluar dari kemiskinan di masa depan.
  3. Keamanan: Kemiskinan dapat meningkatkan risiko kejahatan dan kekerasan, baik sebagai pelaku maupun korban, karena tekanan ekonomi yang besar.
  4. Sosial: Kemiskinan dapat menyebabkan stigma sosial dan diskriminasi, yang mengisolasi individu dari masyarakat dan mengurangi kesempatan mereka untuk mendapatkan dukungan sosial.

Upaya Pengentasan Kemiskinan

  1. Pendidikan dan Pelatihan: Memberikan akses yang lebih luas dan berkualitas terhadap pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja dapat membantu individu memperoleh pekerjaan yang lebih baik.
  2. Program Kesehatan: Meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, termasuk pencegahan dan perawatan penyakit, sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin.
  3. Dukungan Ekonomi: Program bantuan sosial, seperti bantuan tunai, subsidi pangan, dan perumahan, dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat miskin.
  4. Pemberdayaan Ekonomi: Mengembangkan inisiatif untuk meningkatkan keterampilan kewirausahaan dan akses terhadap modal dapat membantu orang miskin untuk memulai dan mengembangkan usaha kecil.
Demikianlah informasi yang telah di sampaikan pada postingan artikel kali ini dengan bahasan tentang Pengertian Kemiskinan. Semoga bahasan postingan artikel kali ini dapat menambah wawasan para generasi cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak pengetahuan.  Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, Terima Kasih.