Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Pengaruh Pengawasan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. 🙂 🙂 🙂 🙂
LatarBelakang
Wilson Bangun (2012,p.231) menyatakan bahwa,kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai pegawai bedasarkan persyaratan – persyaratan pekerjaan (jobrequirement). Suatu pekerjaan mempunyai persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang disebut juga sebagai standar pekerjaan (jobstandard). Hasil pekerjaan merupakan hasil yang diperoleh seorang pegawai dalam mengerjakan pekerjaan sesuai persyaratan pekerjaan atau standar kinerja. Seorang pegawai dikatakan berhasil melaksakan pekerjaannya atau memiliki kinerja baik, apabila hasil kerja yang diperoleh lebih tinggi dari standar kinerja. Untuk mengetahui hal itu perlu dilakukan penilaian kinerja setiap pegawai dalam perusahaan.
Penilaian kinerja adalah prosesyang dilakukan perusahaan untuk mengevaluasi atau menilai keberhasilan pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Penilaian kinerja ini penting bagi perusahaan pada saat bersamaan, pegawai juga membutuhkan feedback untuk perbaikan – perbaikandan peningkatan kinerja yang lebih baik. Penilaian dapat dilakukan dengan membandingkan hasil kerja yang dicapai pegawai dengan standar perkerjaan. Bila hasil kerja yang diperoleh mencapai atau melebihi standar pekerjaan dapat dikatakan kinerja seorang pegawai termasuk dalam kategori baik. Demikian sebaliknya, seorang pekerjaanyang hasil pekerjaannya tidak mencapai standar pekerjaan termasuk dalam kategori kinerja tidak baik atau bekinerja rendah.
Koperasi Mekar Sai awalnya didirikan sebagai solusi untuk membantu para guru dan karyawan meningkatkan kesejahteraannya. Pilihan dan deklarasi perkoperasian ini telah melewati jalan kesepakatan yang luas mendalam Oleh Yayasan Xaverius. Koperasi Mekar Sai menuntut pegawai dapat datang tepat waktu serta dapat bekerja secara maksimal dalam menyelesaikan pekerjaannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Adapun beberapa indikator kinerja pada Koperasi Mekar Sai Bandar Lampung yaitu: Kualitas diukur dari persepsi responden tentang seorang pegawai yang bekerja sesuai prosedur pegawai, dimana kualitas pegawai yang masih kurang dengan adanya pegawai yang tidak masuk dengan alasan yang tidak jelas, pegawai menunda – nunda pekerjaan dan pada saat mengerjakan pekerjaan, pegawai sering tidak dapat menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu dan tidak bekerja maksimal. Kuantitas diukur dari persepsi responden tentang seorang pegawai yang hasil pekerjaannya sesuai target perusahaan, dimana kuantitas pegawai masih kurang karena target RAT tidak mencapai target pencapaian. Ketepatan waktu diukur dari persepsi responden tentang seorang pegawai yang tepat waktu dalam pengerjaan tugasnya, dimana waktu menyelesaikan pekerjaan masih kurang karena pegawai menunda – nunda pekerjaan sehingga pekerjaan tidak selesai tepat waktu. Efektivitas diukur dari persepsi responden tentang seorang pegawai yang bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan, dimana pegawai masih banyak melakukan kesalahan dalam bekerja sehingga pegawai tidak maksimal dalam bekerja.
Menurut Rivai dan Basri (2005,p.50) Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama. Adaapun factor – factor yang mempengaruhi Kinerja pegawai adalah: Pengawasan, pelatihan, motivasi kerja, disiplin kerja, lingkungan kerja, efektifitas dan efisiensi, serta kepuasan kerja. Akan tetapi, dalam hal ini peneliti memilih factor pengawasan dan pelatihan sebagai variable yang akan diteliti dikarenakan pengawasan erat kaitannya dengan fungsi kontroling untuk mengawasi kinerja pegawai yang ada agar meminimalisir terjadinya penyimpangan – penyimpangan dalam menjalankan pekerjaannya, hal ini dikarenakan pengawasan yang ada kurang berjalan dengan baik. Pelatihan merupakan proses yang dilakukan untuk terus meningkatkan keterampilan karyawan dalam bekerja untuk meningkatkan Kinerjanya.
Faktor pertama yang akan dibahas yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai adalah pengawasan, Menurut Dale dalam Wibowo (2015,p.224) pengawasan merupakan tindakan yang dilakukan atasan dalam mengamati, menilai dan mengevaluasi pencapaian hasil kerja yang dilakukan. Tanpa adanya pengawasan yang dilakukan sebaik apapun pekerjaan yang dilaksanakan tidak dapat dikatakan berhasil. Pengawasan dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyimpangan – penyimpangan.
Proses pengawasan terdiri dari lima langkah yaitu penetapan standard pelaksanaan, penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan,. pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata, pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan, pengambilan tindakan koreksi bila perlu. Jika ingin Pengawasan dapat berfungsi secara efektif, maka sistim ini harus akurat, tepat waktu, obyektif dan komprehensif, dipusatkan terhadap titik pengendalian strategis, dari segi ekonomis realistis. realistis dari segi organisasi, dikoordinasikan dengan arus pekerjaan organisasi, fleksibel, perskriptif dan operasional, dan dapat diterima oleh para anggota organisasi. Pengawasan yang dilakukan oleh Koperasi Mekar Sai untuk mengawasi seluruh pegawainya yaitu dengan cara absensi yang dilakukan dengan model absensi yang menggunakan sidik jari, memonitoring dan mengontrrol kerja yang dilakukan oleh pegawai Koperasi Mekar Sai dan mengadakan evaluasi kerja agar dapat mengawasi kinerja pegawai secara langsung.
Terdapat 2 metode pengawasan yang dilakukan oleh Koperasi Mekar Sai yaitu pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung. Dalam hal pengawasan langsung, atasan meninjau langsung penyelesaian tugas – tugas yang dikerjakan oleh pegawai Koperasi Mekar Sai. Sedangkan dalam system pengawasan tidak langsung, atasan mengawasi kerja pegawainnya dengan mengontrol laporan absensi pegawainya.
Fenomena pengawasan yang terjadi pada Koperasi Mekar Sai berdasarkan hasil wawancara kepada 8 orang pegawai Dinas Koperasi pada bagian pengawasan disimpulkan bahwa Pengawasan masih kurang dalam Pengadaan Pengawasan tersebut, Dikarenakan Banyaknya Jumlah Koperasi yang harus di lakukan pengawasan serta keterbatasan SDM yang ada di dinas koperasi untuk melukakan pengawasan tersebut. Serta pengawasan tidak dilakukan secara terjadwal sehingga tugas pengawasan tersebut tidak terlaksana dengan maksimal tidak hanya itu, kurangnya koordinasikan berbagai tugas, fungsi dan bagian-bagian sehingga hal tersebut menimbulkan kesalah pahaman dalam menjalankan tugas yang telah ditetapkan, kurangnya ketelitian pemimpin dalam mengontrol bawahannya sehingga terjadinya kesalahan dalam pendelegasian tugas kepada karyawannya, ketidak mampuan pimpinan dalam memanfaatkan waktu yang ada hal tersebut dapat dilihat dari seringnya pimpinan dalam mengundurkan waktu rapat serta kurangnya kemampuan pimpinan untuk menyesuaikan diri terhadap bawahannya.
Tidak hanya pengawasan yang menjadi faktor penentu kinerja pegawai, cara tepat yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai salah satunya yaitu dengan melakukannya pelatihan kerja. Menurut Kaswan (2011,p.76) Pelatihan adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai. Pelatihan untuk peningkatan kinerja pegawai memang membutuhkan biaya cukup besar, tetapi biaya ini merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan di bidang personalia. Setelah program pelatihan itu dilaksanakan diharapkan adanya peningkatankinerja pegawai. Program pelatihan dan pengembangan dianggap membawa manfaat yang cukup besar bagi perusahaan seperti meningkatkan moral pegawai, meningkatkan efisiensi waktu dalam melaksanakan pekerjaannya.
Pada Koperasi Mekar Sai dilakukan suatu program Pelatihan untuk melatih pegawainya. Pelatihan yang dilakuakan pada Koperasi Mekar Sai dimana pihak Dinas Koperasi memberikan pelitahan-pelatihan terhadap pihak dari koperasi seperti pelatihan dan penyuluhan seperti RAT dan Pengkoperasian dengan tujuan koperasi yang telah diberi pelatihan akan berjalan dengan baik dan dapat terus meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi anggota koperasi tersebut. Fenomena yang terjadi pada Koperasi Mekar Sai yang berkaitan dengan pelatihan ialah isi pelatihan yang diterapkan oleh Koperasi Mekar Sai dirasa belum relevan dan sejalan dengan kebutuhan pelatihan sehingga menimbulkan kesalahan dalam pembukuan serta kesalahan dalam perangkat koperasi yang dimana hal ini di dasarkan kekurang tahuan dari pegawai koperasi tersebut mengenai pembukan serta penjalanan RAT , metode pelatihan yang diterapkan belum sesuai dengan kebutuhan yang ada, kurangnya kemampuan instruktur dalam memberikan pengarahan kepada pegawainya, fasilitas pelatihan yang kurang menunjang system pelatihan yang ada.
Dalam kaitannya antara pengawasan dan pelatihan terdapat proses yang nantinya bila dilakukan dengan baik akan berpengaruh terhadap kinerja pegawainya yang dimana kinerjapegawai yang terdapat pada Koperasi Mekar Sai dikatagorikan masih kurang baik hal tersebut diindikasikan dengan masalah – masalah yang tergambarkan mengenai pengawasan dan pelatihan yang terjadi pada Koperasi Mekar Sai.
Berdasarkan hal tersebutlah maka penelitian ini mengambil judul: “PENGARUH PENGAWASAN DAN PELATIHAN OLEH DINAS KOPERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS KOPERASI MEKAR SAI BANDAR LAMPUNG”.
Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Pengaruh Pengawasan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai ” … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… 🙂 🙂 🙂 🙂
Berikut Artikel Terkait Lainnya
- Memahami Pentingnya Pengawasan Kerja Karyawan
- Analisis Pengaruh Pengawasan dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru
- Kinerja Karyawan dan Motivasi Kerja Karyawan
- Memahami Lingkungan Kerja
- Manajemen Sumber Daya Manusia dan Disiplin Kerja
- Pengesahan UUD 1945 dan Pemilihan Presiden serta Wakil Presiden
- Pentingnya Memahami Tentang Bela Negara
- Pentingnya Memahami Tentang Bela Negara