Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Pengaruh Komunitas Merek dan Citra Merek ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. 🙂 🙂 🙂 🙂
Konsumen bersedia membayar lebih tinggi suatu produk karena melekat merek yang merupakan jaminan konsistensi kualitas dan nilai tertentu yang diyakini terkandung di dalamnya, tanpa adanya merek konsumen menjadi kurang merasa aman dari kemungkinan buruk diluar harapan (Sundjoto dan Hadi, 2012). Jika suatu merek mampu memenuhi harapan konsumen atau bahkan melebihi harapan konsumen dan memberikan jaminan kualitas pada setiap kesempatan penggunaannya, serta merek tersebut diproduksi oleh perusahaan yang memiliki reputasi, maka konsumen akan semakin yakin dengan pilihannya dan konsumen akan memiliki kepercayaan pada merek, menyukai merek, serta menganggap merek tersebut sebagai bagian dari dirinya sehingga terbentuk loyalitas pelanggan. Istilah loyalitas pelanggan menunjukkan pada kesetiaan pelanggan pada objek tertentu, seperti merek, produk, jasa, atau toko.Pada umumnya merek seringkali dijadikan sebagai objek loyalitas pelanggan.Loyalitas merek (brand loyalty) mencerminkan loyalitas pelanggan pada merek tertentu (Rizan, Saidani, Sari; 2012). Loyalitas merek merupakan suatu kondisi dimana konsumen memiliki sikap yang positif terhadap merek, memiliki komitmen terhadap merek, dan memiliki kecenderungan untuk meneruskan pembeliannya di masa yang akan datang.
Menurut Oliver (1999:35), brand loyalty memiliki empat dimensi sebagai indikatornya yaitu: Cognitive Loyalty, Affective Loyalty, Conative Loyalty, Behavioral Loyalty. Cognitive Loyalty merupakan dimensi yang utama. Pada dimensi ini, yang menjadi fokus adalah kualitas produkyang dapat mempengaruhi preferensipelanggan, termasuk juga biaya produk.Affective Loyalty adalah indikator yang menunjukkan kepuasan dan kesenangan pelanggan terhadap produk dari merek yang sama. Pada dimensi ini, dapatmenyampaikan perasaan atau jugareaksi emosional yang dapat menjadipositif ataupun negative.serta pengetahuan tentang produk. Conative Loyalty menunjukkan keinginan pembelian ulang sebagai reaksi dari sikap positifterhadap merek tertentu. Terdapatketerikatan pelanggan dengan merekyang mereka rasa memiliki jaminankhusus untuk dibeli kembali.Behavioral Loyaltymenjadi indikator yang menunjukkan frekuensi pembelianulang pelanggan. Seberapa rutinpelanggan membeli produk dari merektertentu. Pelanggan hanya ingin membeli produk dari merek tertentu untuk memenuhi kebutuhannya.Dengan demikian loyalitas merek menjadi hal yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu perusahaan dalam mempertahankan merek untuk menjaga pangsa pasar yang ada dan melakukan penetrasi pangsa pasar guna peningkatan profit dan nilai perusahaan.
Loyalitas merek harus dibangun oleh perusahaan pada apa pun bidang yang digelutinya, termasuk di dalamnya adalah perusahaan operator seluler. Persaingan bisnis telekomunikasi di Indonesia semakin diramaikan dengan munculnya provider-provider yang menawarkan harga murah.Belum lagi kebiasaan masyarakat saat ini yang sering berganti-ganti nomor telepon dari berbagai provider guna mendapat harga termurah dengan kualitas terbaik.Maka hal ini menyebabkan provider beramai-ramai berkompetisi dalam menawarkan produknya baik melalui perang harga hingga peningkatan kualitas jaringan sinyal.
Simpati merupakan produk provider prabayar milik Telkomsel yang pertama kali diluncurkan tahun 1997.Simpati merupakan operator prabayar yang memiliki kualitas sinyal terbaik di berbagai pelosok daerah dan merupakan kepercayaan pelanggan sejak pertama kali diluncurkan karena produk Telkomsel mempunyai citra yang baik dimata konsumen.Provider simpati adalah providerprabayar terbaik di Indonesia yang memberikan kenyamanan sinyal di berbagai daerah. Dengan wajah baru, simPATI kini semakin memberikan berbagai kemudahan berkomunkasi untuk pelanggan setia dengan gaya hidup modern. Dalam 4 tahun terakhir simpati masih menjadi provider prabayar pilihan sebagian besar masyarakat indonesia yang diikuti oleh IM3, XL Prabayar, Kartu AS, dan Axis. Perkembangan provide prabayar untuk beberapa tahun kedepan tidak dapat diprediksi, hal ini terjadi akibat masyarakat selalu disuguhi oleh perubahan yang disebabkan persaingan tarif yang selalu berubah-ubah yang menjadikan masyarakat sulit untuk bertahan pada satu provider.
Munculnya berbagai macam produk dalam satu kategori dengan kualitas produk yang sudah menjadi standar dan dapat dengan mudah ditiru dan dimiliki oleh siapapun mengakibatkan sulitnya suatu perusahaan untuk mempertahankan dirinya sebagai pemimpin pasar. Untuk mengatasi penetrasi yang dilakukan oleh kompetitor, maka perusahaan akan tetap menjaga pangsa pasarnya, salah satunya dengan membentuk citra merek yang kuat oleh perusahaan. Tanpa citra merek yang kuat dan positif, sangatlah sulitbagi perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada,dengan kata lain melakukan loyalitas (Ismani, 2008: 18).
Aaker (dalam Rizan, Saidani, dan Sari, 2012) mengatakan bahwa citra merek merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat di benak konsumen. Menurut Joseph Plummer (dalam Noor, 2014), komponen brand image yang menjadi indikator terdiri atas tiga bagian, yaitu: 1) Product Attributes (atribut produk) yang merupakan hal-hal yang berkaitandengan merek itu sendiri seperti kemasan, isi produk, harga, rasa, danlain lain. 2) Consumer benefits (keuntungan konsumen) yang merupakan kegunaan produk dari merek tersebut. 3) Brand personality (kepribadian merek) merupakan asosiasi yang mengenai kepribadian sebuah merek apabila merek tersebut adalah manusia.
Munculnya berbagai macam produk dalam satu kategori dengan kualitas produk yangsudah menjadi standar dan dapat dengan mudah ditiru dan dimiliki oleh siapapunmegakibatkan sulitnya suatu perusahaan untuk mempertahankan dirinya sebagaipemimpin pasar. Untuk mengatasi penetrasi yang dilakukan oleh kompetitor, makaperusahaan akan tetap menjaga pangsa pasarnya, salah satunya dengan membentuk citramerek yang kuat oleh perusahaan. Tanpa citra merek yang kuat dan positif, sangatlah sulitbagi perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada(Ismani, 2008: 18).Hal ini sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizan, Saidani, dan Sari (2012) yang menemukan bahwa citra merek memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap loyalitas merek.
Selain citra merek, hal lain yang digunakan perusahaan dalam menjaga loyalitas merek adalah dengan membangun strategi komunitas merek (brand community). Komunitas dalam persaingan operator seluler dipergunakan untuk membedakan pengguna satu merek dengan merek yang lain, komunitas ini kemudian biasa disebut dengan komunitas merek. Komunitas merek tidak hanya sekedar komunitas biasa, dimana anggotanya akan mendapatkan atau merasakan manfaat atau nilai lebih yaitu dapat lebih memahami merek yang mereka gunakan, dapat saling bertukar pengalaman antara satu pengguna dengan pengguna lain, dapat tergabung dengan sesama komunitas di seluruh Indonesia dan dapat mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas maupun provider. Muniz dan O’Guinn dalam Wardhana (2016) komunitas merek merupakan masyarakat yang terikat tidak berdasarkan geografis secara khusus melainkan didasarkan pada hubungan sosial terstruktur diantara pengagum merek.
Komunitas dapat menjadi media ampuh untuk strategi pemasaran seiring dengan berkembangnya konsep pemasaran komunitas dimana merek memanfaatkan komunitas sebagai bentuk pemasaran yang menjadi semakin penting dalam eradigital. Pemasaran melalui komunitas adalah strategi yang melibatkan pelanggan secara aktif dan tanpa kesan memaksa,menciptakan suatu aliran percakapan daninformasi yang bermanfaat baik bagi perusahaan, konsumen, maupun pasar. Komunitas merek merupakan salah satu instrumen yang memperkuat hubungan konsumen dengan merek. Kini dengan memasuki era digital dengan teknologi internet, mobilitas, dan jejaring akan sangat mendukung segala aktivitas dan interaksi dalam suatu komunitas sehingga perusahaan dapat memiliki lebih banyak peluang dan kemudahan dalam menciptakan, mengelola, dan memanfaatkan suatu komunitas sebagai salah satu strategi pemasaran untuk meningkatkan loyalitas pelanggannya. Hal ini sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Wardhana (2016) yang menemukan bahwa komunitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap loyalitas merek.
Salah satu perusahaan operator selular yang telah menerapkan pemasaran berdasarkan komunitas adalah Telkomsel dengan Kartu As – Gen Asik, Simpati dengan Simpati Zone, dan Indosat dengan ICITY Indosat, XL dengan XL community. Beberapa perusahaan tersebut telah menerapkan pemasaran berdasarkan komunitas dengan baik.Simpati memiliki basis yang baik dalam membangun komunitas mereknya, dimana anggota Simpati Zone mendapat beberapa fasilitas khusus yang tidak dimiliki oleh pengguna biasa diantaranya; 1) dapat ganti kartu jika kartu hilang dengan nomor yang sama ditambah lagi diskon sebesar 50%, 2) dapat bonus pulsa, 3) dapat semua info tentang simPATI dan acara yang dibuat simPATIzone, 4) gratis newsletter setiap empat bulan yang akan dikirimkan langsung ke alamat anggota, 5) undangan dalam berbagai acara yang diadakan Simpati sesuai hobi dan minat anggota.
Berdasarkan data dan penjelasan yang disajikan,menurunnya pangsa pasar Operator Prabayar Simpati yang disebabkan oleh turunnya loyalitas pelanggan terhadap merek Simpati, maka sudah seharusnya Simpati meninjau kembali usaha yang dilakukan untuk kembali meingkatkan pangsa pasarnya melalui kekuatan citra merek dan komunitas merek yang semakin ditingkatkan. Berdasarkan uraian tersebut, maka maka penulis menjadikanSimpatisebagai objek pengamatan dalam pembuatan skripsi ini dengan judul “PENGARUH CITRA MEREK DAN KOMUNITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK (STUDI KASUS PADA OPERATOR PRABAYAR SIMPATI DI BANDARLAMPUNG)
Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Pengaruh Komunitas Merek dan Cita Merek ” … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… 🙂 🙂 🙂 🙂
Berikut Artikel Terkait Lainnya