Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang

Rate this post

Bisacumlaude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. 🙂 🙂 🙂 🙂

Organisasai Yang Bersifat Sosial Kemasyarakatan

Gerakan Tiga A

Untuk mendapakan dukungan rakyat Indonesia, Jepang membentuk sebuah perkumpulan yang dinamakan Gerakan Tiga A (3 A). Perkumpulan ini dibentuk pada tannggal 29 Maret 1942. Sesuai dengan namanya, perkumpulan ini memiliki 3 semboyan, yaitu: Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan Nippon Pemimpin Asia. Sebagai pimpinan Gerakan Tiga A, bagian propaganda Jepang telah menunjukan bekas tokoh Parindra Jawa Barat yaitu Mr. Syamsuddin sebagai ketua dengan dibantu beberapa tokoh lain, seperti K. Sutan Pamuncak dan Moh. Saleh. Jepang berusaha agar perkumpulan ini menjadi wadah propaganda yang efektif. Oleh karena itu, di berbagai daearh dibentuk komite – komite. Sejak bulan Mei 1942, perhimpunan itu mlai diperkenalkan kepada masyarakat melalui media massa. Di dalam gerakan 3A juga dibentuk subsesi islam yang disebuut “Persiapan Persatuan Umat Islam”. Subseksi islam dipimpin oleh Abikusno Cokrosuyono. Ternyata sekallipun dengan berbagai upaya, gerakan 3A ini kurang mendapat simpati dari rakyat. Gerakan 3A hanya berumur beberapa bulan saja. Jepang menilai perhimpunan itu tidak efektif. Pada bulan Desember 1942 Gerakan 3A dinyatakan gagal.

Pusat Tenaga Rakyat (Putera)

Gerakan Tiga A dinilai gagal oleh Jepang. Kemudian Jepang berusaha mengajak tokoh pergerakan nasional untuk meningkatkan kerja sama. Jepang kemudian mendirikan organisasi pemuda, Pemuda Asia Raya di bawah pimpinan Sukardjo Wiryopranoto. Organisasi itu juga tidak mendapat sambutan dari rakyat. Jepang lalu kemudian membubarkan kebali organisasi tersebut. Dukungan rakyat terhadap Jepang memang tidak seperti awal kedatangan Jepang ke Indonesia. Hal ini dikarenakan sikap dan tindakan Jepang yanng berubah. Jepang sudah mulai melarang adanya pengibaran bendera Merah Putih dan yang boleh dikibarkan hanyalah bendera Hinomaru serta menggantikan lagu Indonesia Raya dengan lagu Kimigayo. Jepang juga mulai menggantikan kata – kata banzai (selamat datang) dengan bakero (bodoh). Dari sinilah masyarakt mulai sudah tidak simpatik terhadap Jepang. “Saudara Tua” tidak seperti yang mereka janjikan.

Baca Juga  Organisasi Militer Jepang: Heiho dan Peta

Sementara perkembangan Perang Asia Timur Raya mulai memojokan Jepang. Kekalah Jepang diberbagai medan pertempuran telah menimbulkan rasa tidak percaya dari rakyat. Oleh karena itu, Jepang harus segera memulihkan keadaan. Jepang harus dapat bekerjasama dengan tokoh – tokoh nasionalis terkemuka, antara lain Sukarno dan Moh. Hatta. Karena Soekarno masi ditahan di Padang oleh pemerintah Hindia Belanda, maka segera dibebaskan oleh Jepang. Pada tanggal 9 Juli 1942 Soekarno sudah berada di Jakarta dan bergabung dengan Moh. Hatta. Jepang berusaha untuk dapat mengerakan seluruh rakyat melalui tokoh – tokoh nasionalis. Jepang ingin membentuk organisasi massa yang dapat bekerja untuk dapat menggeakan rakyat. Pada bulan Desember 1942 dibentukla panitia persiapan untuk membenntuk sebuah organisasi massa. Kemudian Soekarno, Hatta, K.H Mas Masyur dan Ki Hajar Dewantaradipercayai untuk mebentuk gerakan baru. Gerakan tersebut diberi nama Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dibentuk pada tanggal 16 April 1943. Mereka yang kemudian disebut sebagai empat serangkai. Sebagai ketua panitia adalah Soekarno. Tujuan dibentuknya Putera adalah untuk membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan oelh Belanda. Menurut Jepang, putera bertugas untuk membantu memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia guna membantu Jepang dalam perang. Disamping tugas dibidang propaganda, Putera juga bertugas memperbaiki bidang sosial ekonomi.

Menurut struktur organisasinya, Putera memiliki pimpinan pusat dan pimpinan daerah. Pimpinan pusat yang dikenal dengan empat serangkai. Kemudian pimpinan daerah dibagi sesuai dengan tingkat daerah, yaitu tingkat syu, ken dan gun. Putera juga memiliki beberapa penasihat yang berasal dari orang – orang Jepang. Mereka adalah S. Miyosi, G. Taniguci, Iciro Yamasaki dan Akiyama. Puterapun pada akhirnya berkembang dan bertambah kuat seklipun pada tingkat daearh tidak berkembang dengan baik, namun Putera telah berhasil mempesiapkan rakyat secara mental bagi kemerdekaan Indonesia. Melalui rapat – rapat dan media massa perkembangan Putera semakin meluas. Perkembangan Putera pada akhirnya menimbulkan kehawatirkan dipihak Jepang. Pada tahun 1944 Putera dinyatakan bubar oleh Jepang.

Baca Juga  Memahami Bagian Dalam Penulisan Naskah Ceramah

Majelis Islam A’La Indonesia (MIAI) dan Majelis Syura Muslimin (Masyumi)

Terhadap pemerintah Hindia Belanda yang anti terhadap islam, Jepang ingin lebih berahabat dengan umat islam di Indonesia. Jepang sangat memerlukan kekuatan umat islam untuk membantu melawan sekutu. Oleh karena itu, sebuah organisasi islam (MIAI) yang cukup berpengaruh pada masa pemerintahan kolonial Belanda, mulai dihidupkan kembali oleh pemerintah pendudukan Jepang. Pada tanggal 4 September 1942 MIAI diizibkan aktif kembali. Adapun tujuan dan tugas MIAI saat itu dalah sebagai berikut:

  1. Menempatkan umat islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat Indonesia.
  2. Mengharmoniskan islam dengan tuntutan perkembangan zaman.
  3. Ikut membantu Jepang dalam Perang Asa Timur Raya.

MIAI membuat program yang bersifat sosio – religius, secara khusus program – program itu akan diwujudkan melalui rencana sebagai berikut:

  1. Pembangunan masjid Agung di Jakarta
  2. Mendirikan universitas
  3. Membentuk baitulmal

Pada akhirnya arah perkembangan MIAI ini mulai dipahami oleh Jepang sebagai suatu organisasi yang tidak memberikan kontribusi terhadap Jepang. Sehingga pada bulan November 1943 MIAI yang selanjutnya diganti dengan mendirikan organisasi Masyumi yang diketuai oleh Hasyim Asy’ari.

Jawa Hokokai

Pada tahun 1944 situasi Perang Asia Timur Raya mulai berbalik, tenntara sekutu mulai dapat mengalahkan tenntara Jepang diberbagai tempat. Oleh karean itu, Panglima Tentara ke – 16 Jendral Kumaikici Harada membentuk organisasi baru yang diberi nama Jawa Hokokai (Himpunan Kenaktian Jawa). Kebaktian yang dimaksud meuat tiga hal, yaitu:

  1. Mengorbankan diri
  2. Mempertebal persaudaraan
  3. Melaksanakan suatu tindakan dengan bukti

Susunan kepanitiaan Jawa Hokokai berbeda dengan organisasi – organisasi sebelumnya. Pimpinan pusat sampai dengan daerah pada Jawa Hokokai dipeganng langsunng oleh orang Jepanng. Adapun program – proggram kegiatan Jawa Hokokai adalah sebagai berikut:

  1. Melaksanakan segala bentuk tindakan dengan nyata dan iklas demi pemerintah Jepang.
  2. Memipin rakyat untuk dapat mengembangkan tenaganya berdasarkan semangat persaudaraan.
  3. Memperkokoh pembelaan tanah air.
Baca Juga  Jenis Organisasi Semimiliter Pada Zaman Pemerintahan Jepang

Organisasi Jawa Hokokai ini tidak berkembang di luar Jawa, sehingga golongan nasionalis diluar Jawa kurang mendapatkan wadah. Penguasa diluar Jawa seperti Sumatera terdapat banyak suku, bahasa, adat istiadat sehingga sulit untuk dibentuk organisasi yang besar dan memusat. Dengan demikian, organisasi Jawa Hokokai ini juga dapat berkembanng sesuai yang diinginkan oelh pemerintah Jepang.

 

Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang ” … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisaculaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… 🙂 🙂 🙂 🙂

Berikut Artikel Terkait Lainnya