Organisasai Militer Zaman Pendudukan Jepang

Rate this post

Bisacumlaude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Organisasai Militer Zaman Pendudukan Jepang ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. ๐Ÿ™‚ ๐Ÿ™‚ ๐Ÿ™‚ ๐Ÿ™‚

Heiho

Heiho atau Pasukan Pebantu adalah prajurit Indonesia yang langsung di tempatkan di dalam organisasi militer Jepang, baik itu Angkatan Darat maupun itu Angkatan Laut. Adapun syarat โ€“ syarat untuk dapan menjadi tentara Heiho antara lain:

  1. Berusia 18 tahun sampai dengan 25 tahun
  2. Berbadan sehat
  3. Berkelakuan baik
  4. Berpendidikan minimal sekolah dasar.

Tujuan didirikannya Heiho yaitu untuk dapat membantu tentara Jepang. Adapun kegiatan yang dilakanakan oleh Heiho, antara lain: membangun kubu โ€“ kubu pertahanan, menjaga kamp tahanan dan juga untuk membanntu para tentara Jepang di medan perang. Sebagai contohnnya saja banyak dari anggota Heiho yang ikut turun untuk membantu perang melawan tentara Amerik serikat di daerah Kalimantan, Irian, bahkan ada juga yang sampai ke Birma.

Organisasi Heiho merupakan organisasi yang lebih terlatih pada bidang militer jika dibandingakan dnegan organisasi โ€“ organisasi yang lain. Kesatuan organisasi Heiho merupakan bagian integral dari pasukan Jepang. Mereka sudah dibagi โ€“ bagi menurut kompi dan juga telah dimasukkan kekesatuan Heiho menurut daerah โ€“ daerahnya, di daearh Jawa menjadi bagian dari tentara ke โ€“ 16 dan di daearh Sumetera menjadi bagian tentara ke โ€“ 25. Selain itu, juga sudah terjadi menjadi bagian Heiho angkatan darat, angkatan laut dan juga pada bagian kompeitei atau bagian kepolisian. Di dalam organisasi Heiho sudah adanya pembagian tugas misalnya saja pada bagian untuk pemegang sejata antipesawat, tank, artileri dan juga pengemudi. Sejak berdirinya organisasi Heiho sampai dengan akhir kependudukan Jepang, jumlah anggota organisasi Heiho diperkirakan mencapai sekitar 42.000 orang anggota yang sebagian besarnya sekitar 25.000 orang anggota tesebut berasal dari daerah Jawa. Akan tetapi, dari sekian banyak anggota pada organisasi Heiho tersebut, tidak ada seoranngpun yang berpangkat sebagai perwira, hal tersebut dikarnakan pangkat perwira hanya diberikan untuk orang Jepang saja.

Baca Juga  Sambutan Masyarakat Indonesia Terhadap Tentara Jepang

Peta

Sekalipun sudah tidak dapat dilepaskan dari suatu rasa ketakutan akan adanya serangan โ€“ serangan oleh sekutu, Jepang berusaha agar Indonesia dapat dipertahankan dari adanya serangan aekutu. Heiho sebagai salah satu pasukan yang terintegrasi dengan pasukan โ€“ pasukan Jepang masih juga dipandang belum memadai. Jepang masih terus berusaha untuk adanya pasukan yang dapat secara konkret dapat mempertahankan Indonesia. Oleh sebab itulah, Jepang berusaha dan berencana untuk dapat membentuk pasukan yang dapat mempertahankan tanah air Indonesia yang disebut dengan Pasukan Pembela Tanah Air atau yang sering disebut dengan pasukan Peta. Jepang selalu berusaha untuk mempertahankan Indonesai dari adanya serangan โ€“ serangan sekutu dengan sangat sungguh โ€“ sunguh. Hal tersebut mungkin saja karena di dasarkan oleh rasa was โ€“ was yang semakin meningkat dikarenakan situasi โ€“ situasi yang terjadi pada medan perang yang semakin terus bertambah sulit sehingga di samping Heiho, Jepang juga membentuk suatu organisasi yang diberi nama Peta.

Peta merupakan suatu organisasi militer yang pemimpinnya dipimpin oleh bangsa Indonesia sendiri yang sudah mendapatkan latihan kemiliteran. Pada awalnya yang diberi tugas untuk dapat melatih anggota Peta adalah seksi khusus yang berada pada bagian intelijen yang sering disebut dengan Tokobetsu Han. Bahkan jauh sebelum adanya perintah pembentukan Peta , bagian Tokuhetsu Han sudah mulai melatih para pemmuda โ€“ pemuda Indonesia untuk tugas intelijen. Latihan tugas intelijen ini dipimpin oleh Yanagawa. Latihan Peta itu akhirnya berkembang secara sistematis dan terprogram. Penyelenggaraanya yang berada di Seinen Dojo atau Panti Latihan Pemuda yang tterletak di daerah Tanggerang. Pada awalnya anggota yang dilatih itu hanya sekitar 40 orang dari seluruh daerah Jawa.

Baca Juga  Dasar hukum bela negara

Pada akhir latihan angkatan ke โ€“ 2 di Seinin Dojo, keluarlah perintah dari tentara Jepang Letnan Jendral Kumaikici Harada untuk dapat membentuk Tentara Pembela Tanah Air atau Peta. Berkaitan dengan itu, Gatot Mangkuprojo diminta untuk dapat mengajukan rencana pembentukan organisasi tentara Pembela Tanah Air. Akhirnya, pada tanggal 3 Oktober 1943 secara resmi berdirilah Peta. Berdirinya Peta ini berdasarkan dengan peraturan dari pemerintah Jepang yang disebut dengan Osamu Seinendan, nomor 44. Berdirinya Peta ternyata mendapatkan sambutan hangat dikalangan pemuda. Banyak dari pemuda tersebut yang tergabung di dalam seinendan mendaftarkan diri menjadi anggota Peta. Anggota Peta yang bergabung berasal dari berbagai golongan di dalam masyarakat.

Peta sudah mengenal adanya jenjang kepangkatan di dalam organisasi tersebut, misalnya saja komandan batalion, komandan kompi, komandan peleton, komdan regu dan juga prajurit sukarela. Pada umumnya para perwira yang menjadi komandan batalion dipilih dari tokoh โ€“ tokoh masyarakat atau orang โ€“ orang terkemuka, misalnya saja pegawai pemerintah, pemimpin agama, politikus dan juga penegak hukum. Untuk komandan kompi dipilih dari mereka yang sudah bekerja, tetapi memiliki pangkat yang masih rendah. Misalnya saja para guru โ€“ guru sekolah dasar. Komandan peleton dipilih dari kalangan pelajar sekolah lanjutan. Adapun untuk komandan regu serta prajurit sukarela dipilih dari para pemuda tingkat sekolah dasar. Untuk dapat mencapai tingkat perwira Peta, para anggota harus menngikuti pendidikan khusus. Pertama kali pendidikan tersebut dilakukan di daerah Bogor dalam lembaga pelatihan yang diberi nama Korps Latihan Pemimpin Tentara Sukarela Pembela Tanah Air di Jawa. Setelah menyelesaikan pelatihan, mereka ditempatkan diberbagai batalion yanng tersebar diberbagai wilayah daerah Jawa, Madura dan Bali.

Baca Juga  Organisasi Militer Jepang: Pemerintahan Jepang

Menurut struktur organisasi kemiliteran, Peta tidak secara resmi ditemaptkan pada struktur orgaisasi tentara Jepang. Hal tersebut memang berbeda dengan Heiho. Peta dimaksudkan sebagai pasukan gerilya yang membantu melawan apabila sewaktu โ€“ waktu terjadi serangan dari pihak musuh. Lebih jelasnya, Peta bertugas untuk membela dan untuk mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan sekutu. Dalam kedudukannya distruktur organisasi Jepang, Peta memiliki kedudukan yang lebih bebas atau fleksibel di dalam hal kepangkatan ada orang Indonesia yang sampai mencapai perwira. Oleh karena itu banyak di antara berbagai lapisan masyarakat yang tertarik untk dapat menjadi anggota Peta. Sampai akhir masa kependudukan Jepang, Peta memiliki keanggotaan yang sudah mencapai sekitar 37.000 orang anggota di daerah Jawa serta sekitar 20.000 orang anggota di daerah Sumatera. Di daerah Sumatera sendiri namanya lebih dikenal dengan giyugun atau parjurit โ€“ prajurit sukarela. Orang โ€“ orang peta inilah yang akan banyak berperan di bidang ketentaraan pada masa โ€“ masa berikutnya. Beberapa tokoh yang terkenal di Peta antara lain: Supriyadi dan Sudirman.

ย 

Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Organisasai Militer Zaman Pendudukan Jepang ” … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisaculaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… ๐Ÿ™‚ ๐Ÿ™‚ ๐Ÿ™‚ ๐Ÿ™‚

Berikut Artikel Terkait Lainnya