Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Mengenal Peran Tokoh Proklamasi ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. ๐ ๐ ๐ ๐
Table of Contents
Peran Sang Proklamator
Ir. Soekarno
Soekarno atau Bug Karno lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901. Telah aktif dalam berbagai pergerakan sejak menjadi mahasiswa di Bandung. Pada tahun 1927 bersama kawan โ kawannya mendirikan PNI. Oleh karena, perjuangannya tersebutlah ia sering kali keluar masuk penjara. Kemudian ketika zaman Jepang, ia perna dipilih menjadi ketua Putera, Chuo Sangi In dan PPKI serta pernah juga menjadi anggota BPUPKI.ย Begi ia tiba di tanah air setelah perjalannya ke Saigon, Soekarno menyampaikan pidato singkat. Isi pidato itu diantaranya adalah: pernyataan bahwa Indonesia sudah merdeka sebelum jagung berbunga. Hal tersebutlah yang semakin membakar semangat rakyat Indonesia. Bersama Moh. Hatta Soekarno menjadi tokoh sentral yang harus didesak oleh para pemuda agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, sampai pada akhirnya ia harus diungsikan ke engasdengklok. Sepulangnya dari Rengasdenngklok ia bersama dengan Moh. Hatta dan Ahmad Subarjo merumuskan suatu teks Proklamasi dan menuliskan pada secari kertas. Soekarno bersama Moh. Hatta diberi kepercayaan untuk menandatangani teks proklamasi tersebut. Pada tanggal 17 Agustus 1945 peranan Soekarno semakin penting. Secara tidak langsung ia telah etrpilih menjadi seorang tokoh nomor satu di Indonesia. Soekarno dengan didampingi oleh Moh. Hatta diberikan kepercayaan untuk membacakan teks Proklamasi sebagai pernyataan Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, Soekarno dikenal sebagai pahlawan Proklamator. Soekarno wafat pada tanggal 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Belitar.
Drs. Moh. Hatta
Tokoh lain yang sangat penting dari berbagai peristiwa sekitar prolamasi adalah Drs. Moh. Hatta. Ia dilahirkan di Bukittinggi pada tanggal 12 Agustus 1902. Sejak ia menjadi mahasiswa di luar negeri, ia sudahlah aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia menjadi seorang pemipin dan ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda. Setelah di tanah air ia aktif di PNI bersama dengan Bung Karno. Setelah PNI dibubarkan, Moh. Hatta aktif di PNI Baru. Pada masa pendudukan Jepanng ia menjadi salah seorang pemimpin Putera menjadi anggota BPUPKI dan wakil ketua PPKI. Saat menjabat sebagai wakil ketua PPKI, Moh. Hatta dan Soekarno menjadi dwi tunggal yang sangat sulit untuk dipisahkan. Bersama dengan Bung Karno ia juga pergi menghadap Taruchi di Saigon. Setelah pulng, Moh. Hatta menjadi salah satu tokoh sentral yang terus di desak para pemuda agar bersama Soekarno bersedia mengatakan proklamasi Indonesia secepatnya. Moh. Hatta mwlibatkan diri secara langsung dan ikut juga andi di dalam perumusan teks proklamasi. Ia juga ikut menandatangani teks proklamasi. Bung Hatta juga dikenal sebagai bapak proklamator RI. Ia wafat pada tangagal 14 Maret 1980 yang kemudian dimakamkan di pemakaman umum Tanah Kusir Jakarta.
Peran Para Tokoh Sekitar Proklamasi
Ahmad Subarjo
Ahmad Subarjo lahir di Karawang, Jawa Barat pada tanggal 23 Maret 1896, Ia tutup usia pada bulan Desember 1978. Pada masa pergerakan nasional ia aktif di PI dan PNI. Kemudian pada masa pendudukan Jepanng sebbagai Kaigun, bekerja pada kantor Kepa Biro Riset Angkatan Laut Jepang yang dipimpin oleh Laksamana Maeda. Ia juga sebagai Anggota BPUPKI dan PPKI. Ahmad Subarjo tidak hadir pada sat Bung Karno mebacakan teks proklamasi di Pegangsaan Timur No. 55 Jakata Pusat. Tokoh Ahmad Subarjo boleh dikatakan sebagai tokoh yang mengakhiri peristiwa Rengasdengklok. Sebab dengan adanya jaminan nyawa Ahmad Subarjo, akhirnya Soekarno dan Bung Hatta serta rombongan diperbolehkan kembali ke Jakarta.
Sukarni Kartodiwiryo
Tokoh ini dilahirkan di Blitar pada tanggal 14 Juli 1916 dan meninggal pada tanggal 4 Mei 1971. Semasa pendudukan Jepang ia bekerja pada kantor berita Domei. Kemudian ia aktif juga di dalam gerakan pemuda. Ia menjadi pemimpin gerakan pemuda yang berpusat di Asrama Pemuda Angkatan Baru di Menteng Raya 31 Jakarta.
Sayuti Melik
Sayuti Melik lahir pada tannggal 25 November 1908 di Yogyakarta, ia berperan sebagai pencatatan hasil diskusi susunan teks proklamasi. Ia yang mengetik teks proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno โ Hatta. Sejak muda Sayuti Melik sudah aktif dalam gerakan politik dan jurnalistik. Tahun 1942 menjadi pemimpin redaksi surat kabar Sinar Baru Semarang.
Burhanuddin Mohammad Diah
Burhanuddin Mohammad Diah lahir di Kotaraj pada tanggal 7 April 1917. Ia seorang yang berbakat di dalam bidang Jurnalisti. Sejak tahun 1937 sudah menjadi redaktur dari berbagai surat kabar. Pada awal pendudukan Jepang, ia bekerja pada radio militer. Pada tahun 1942 sampai dengan 1945 ia bekerja sebagai wartawan pada Harian Asia Raya.
Latif Hendraningrat
Latih Hendraningrat merupakan salah seoranng komandan Peta. Pada saat pelaksanaan proklamasi, ia merupakan salah satu tokoh yang cukup sibuk. Ia menjemput beberapa tokoh penting untuk dapat hadir di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, misalnya saja untuk menjemput Moh. Hatta.
Suhud
Suhud merupakan pemuda yang ditugasi untuk mencari tiang bendera dan mengusahakan bendera merah putih yang akan dikibarkan. S. Suhud bersama Ltif Hadiningrat adalah penibar bendera Merah Putih di halaman rumah Soekarno pada saat Proklamasi 17 Agstus 1945.
Suwiryo
Suwiryo merupakan Wali Kota Jakarta Raya yang waktu itu dan secara tidak langsung menjadi ketua penyelenggara upacar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ialah yang mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam upacar tersebut termasuk dengan pengadaan mikrofon serta pengeras suara.
Muwardi
Tokoh muda yang bertugas dalam pengamanan jalannya upacar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ia telah menugaskan anggota Barisan Pelopor dan Peta untuk dapat menjaga keamanana disekitar rumah Soekarno.
Sultan Syahrir
Sultan Syahrir lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada tanggal 5 Maret 1909. Setelah lulus di HIS (SD ekarang) ia melanjuutkan ke MULO (SMP) yang berada di Medan. Kemudian ia melanjutkan studi di AMS (SMA) di bagian A di Bandung. Setelah itu ia aktif di brbagai organisasi. Bahkan ia juga ikut mendirikan Jong Indonesia.
Sumitro Djojohadikusumo
Sumitro lahir di Kebumen, Jawa Tengah pada tanggal 29 Mei 1917. Ayahnya Margono adalah pendiri Bank BNI. Setelah menamatkan sekolahnya di Hogere Burger School (HBS) ia langsung berangkat ke Belanda. Ia juga pernah belajar di Barcelona dan Roterdam untuk dapat mempelajari ekonomi.
Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Mengenal Peran Tokoh Proklamasi ”ย … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… ๐ ๐ ๐ ๐
Berikut Artikel Terkait Lainnya