Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Memahami Teori – Teori Pelatihan Kerja Karyawan ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. 🙂 🙂 🙂 🙂
Table of Contents
Pelatihan
Pengertian Pelatihan
Istilah pelatihan dalam kamus lengkap Inggris-Indonesia Wojowasito, dkk (2007: 241) merupakan terjemaahan dari kata “training” dalam Bahasa inggris. Secara harfiah akar kata “training” adalah “train” yang berarti, memberi pelajaran dan praktik ( give teaching an practice ), menjadikan berkembang dalam arah yang dikehendaki ( cause to grow in a required direction ), persiapan ( preparation ), dan praktik ( practice ). Maksudnya adalah pelatihan merupakan proses pendidikan yang dilaksanakan secara sistematis dengan tujuan-tujuan untuk memberikan pelajaran dan hal yang baru maupun mengembangkan potensi didalam diri dengan cara melalui dari persiapan pelatihan sampai melaksankan praktik pelatihan. Dan banyak pengertian pelatihan yang dikemukakan oleh beberapa ahli dalam Kamil (2012: 3-4), anatara lain sebagai berikut.
Menurut Michael J. Jucius (1972) dalam Kamil (2012:3) “the term training is used hereto indicate any process bay wich the aptitudes, skills, and abilities of employes to perfrom specipic jobs are in creased”I ( istilah latihan yang dipergunakan disiniadalah untuk menunjukan setiap proses untuk mengembangkan bakat, keterampilan, dan kemampuan pegawai guna menyelesaikan pekerjan-pekerjaan tertentu ). Sedangkan menurut Simamora ( 1995: 287 ) dalam Kamil (2012: 4) mengartikan pelatihan sebagai serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang individu. Sementara dalam Instruksi Presiden No. 15 tahun 1974 dalam Kamil (2012: 4), pengertian pelatihan dirumuskan sebagai berikut : Pelatihan adalah bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh meningkatkan keterampilan diluar sitem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan menggunakan metode yang lebih mengutamakan praktik dari pada teori.
Pelatihan yang dikemukaan dalam bukunya Marzuki (2010 : 174). Pelatihan dapat diartikan sebagai berikut : Training merupakan suatu istilah yang memiliki konotasi tertentu bergantungpada pengalaman seseorang dan latar belakangnya. Bagi seseorang yang antusias pada balap (racing), maka training merupakan usaha untuk mencetak pemenang. Bagi pemain sirkus, training merupakan usaha untuk menjinakan binatang-binatang dan menunjukan kemahiran dimuka penonton. Bagi pemilik anjing yang disekolahkan atau dilatih, training berfungsi sebagai upaya menjalankan tugas-tugas keamanan. Dalam dunia kerja, training biasanya dihubungkan dengan pemberian petunjuk, orientasi dan pengarahan supaya pekerja bisa bekerja lebih baik..
Tujuan Pelatihan
Menurut Marzuki (2010 : 175) pelatihan diharapkan terjadi tingkah laku pada partisipan pelatihan yang sebenarnya meupakan anggota suatu organisasi dan, yang kedua, perbaikan organisasi itu sendiri, yakni agara menjadi lenih efektif. Apabila pelatihan tertuju pada karyawan perusahaan atau pabrik, tujuan pelatihan adalah agar individu karyawan tersebut menjadi lebih baik pula, misalnya lebih produktif. Pada latihan kader organisasi, misalnya, pelatihan bertujuan memperbaiki kecakapan kader dan selanjutnya diharapkan organisasinya lebih efektif dalam melaksanakan program-program dan mencapai tujuannya.
Dale S. Beach (1975) menyatakan bahwa, “ The objectiveof training is to acjieve a change in the behavior of those trained ” ( Tujuan pelatihanadalah untuk memperoleh perubahan dalam tingkah laku mereka yang dilatih. Pengertian pelatihan yang dikemukakan Edwin B.Flippo, secara lebih rinci tampak bahwa tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang.
Sedangkan menurut Marzuki (1992:12) dalam Kamil (2012: 11) ada tiga tujuan pokok yang harus dicapai dengan pelatihan, yaitu :
- Memenuhi kebutuhan oraganisasi .
- Memperoleh pengertian dan pemahaman yang lengkap tentang pekerjaan dengan standar dan kecepatan yang telah ditetapkan dan dalam keadaan yang normal serta aman.
- Membantu para pemimpin organisasi dalam melaksanakan tugasnya.
Secara khusus dalam kaitan dengan pekerjaan, Simamora (1995) dalam Kamil (2012: 11) mengelompokan tujuan pelatihan ke dalam lima bidang, yaitu:
- Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan perubahan teknologi. Melalui pelatihan, pelatih memastikan bahwa karyawan dapat secara efektif menggunakan teknologi-teknologi baru.
- Mengurangi waktu belajar bagi karyawan untuk menjadi kompeten dalam pekerjaan.
- Membantu memecahkan permasalahan operasional.
- Mempersiapkan karyawan untuk promosi, dan
- Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi.
Adapun tujuan pelatihan yang dikemukakan oleh Sudjana (2007: 105), yaitu diantaranya sebagai berikut:
- Sebagai tolak ukur penilaian dalam arti bahwa pelatihan dinilai berhasil apabila tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai sebagaimana yang telah diharapkan. Dengan cara lain ketercapaian pelatihan menjadi indikator keberhasilan pelatihan yang telah dirancang sebelumnya.
- Sebagai pemberi arah bagi semua unsur/ komponen pelatihan, khususnya pelatih dan peserta pelatihan. Dengan kata lain pelatih dapat merancang kegiatan yang akan dilakukan untuk membelajarkan peserta dalam mencapai tujuan pelatihan.
- Sebagai pemberi acuan tentang standar/kriteria untuk merancang kurikulum pelatihan seperti materi dan teknik serta media pelatihan dan alat evaluasi keluaran pelatihan.
Prinsip Pelatihan
Menurut Dale yoder (1962) juga menyebutkan terdapat sembilan asas yang berlaku umum yang ada di dalam kegiatan pelatihan, diantaranya (1) Individual differences; (2) Relation to job analysis; (3) motivation; (4) active participation; (5) selection of trainess; (6) selection of trainers; (7) trainer’s of training; (8) training method’s dan (9) principles of learning. Maka sependapat dengan Dale, Kamil (2012: 12-13) mengemukakan bahwauntuk mengenal lebih jauh tentang pelatihan, prinsip-prinsip pelatihan memiliki fungsi agar proses pelatihan berhasil. Karena pelatihan merupakan bagian dari proses pembelajaran, maka prinsip-prinsip pelatihanpun dikembangkan dari prinsip-prinsip pembelajaran. Prinsip-prinsip umum agar pelatihan berhasil adalah sebagai berikut :
- Prinsip perbedaan individu
Perbedaan-perbedaan individu dalam latar belakang sosial, pendidikan, pengalaman, minat, bakat, dan kepribadian harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pelatihan.
- Prinsip motivasi
Agar peserta pelatihan belajar dengan giat perlu ada motivasi. Motivasi dapat berupa pekerjaan atau kesempatan berusaha, penghasilan, kenalkan pangkat atau jabatan, dan peningkatan kesejahteraan serta kualitas hidup. Dengan begitu pelatihan dirasakan bermakna oleh peserta pelatihan.
- Prinsip pemilihan dan pelatihan para pelatih
Efektivitas program pelatihan anatara lain bergantung pada para pelatih yang mempunyai minat dan kemampuan melatih. Anggapan bahwa seseorang yang dapat mengerjakan seseuatu dengan baik akan dapat melatihkannya dengan baik
Menurut Dale yoder (1962) juga menyebutkan terdapat sembilan asas yang berlaku umum dalam kegiatan pelatihan, diantaranya (1) Individual differences; (2) Relation to job analysis; (3) motivation; (4) active participation; (5) selection of trainess; (6) selection of trainers; (7) trainer’s of training; (8) training method’s dan (9) principles of learning. Maka sependapat dengan Dale, Kamil (2012: 12-13) mengemukakan bahwauntuk mengenal lebih jauh tentang pelatihan, prinsip-prinsip pelatihan memiliki fungsi agar proses pelatihan berhasil. Karena pelatihan merupakan bagian dari proses pembelajaran, maka prinsip-prinsip pelatihanpun dikembangkan dari prinsip-prinsip pembelajaran. Prinsip-prinsip umum agar pelatihan berhasil adalah sebagai berikut :
- Prinsip perbedaan individu
Perbedaan-perbedaan individu dalam latar belakang sosial, pendidikan, pengalaman, minat, bakat, dan kepribadian harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pelatihan.
- Prinsip motivasi
Agar peserta pelatihan belajar dengan giat perlu ada motivasi. Motivasi dapat berupa pekerjaan atau kesempatan berusaha, penghasilan, kenalkan pangkat atau jabatan, dan peningkatan kesejahteraan serta kualitas hidup. Dengan begitu pelatihan dirasakan bermakna oleh peserta pelatihan.
- Prinsip pemilihan dan pelatihan para pelatih
Efektivitas program pelatihan anatara lain bergantung pada para pelatih yang mempunyai minat dan kemampuan melatih. Anggapan bahwa seseorang yang dapat mengerjakan seseuatu dengan baik akan dapat melatihkannya dengan baikpula tidak sepenuhnya benar. Karena itu perlu ada pelatihan bagi para pelatih. Selain itu pemilihan dan pelatihan para pelatih dapat menjadi motivasi tambahan bagi peserta pelatihan.
- Prinsip belajar
Belajar harus dimulai dari yang mudah menuju kepada yang sulit, atau dari yang sudah diketahui menuju kepada yang belum diketahui.
- Prinsip partisipasi aktif
Partisipasi aktif dalam proses pembelajaran pelatihan dapat meningkatkan minat dan motivasi peserta pelatihan.
- Prinsip fokus pada batasan materi
Pelatihan dilakukan hanya untuk menguasai materi tertentu, yaitu melatih keterampilan dan tidak dilakukan terhadap pengertian, pemahaman, sikap dan penghargaan.
- Prinsip diagnosis dan koreksi
Pelatihan berfungsi sebagai diagnosis melalui usaha yang berulang-ulang dan mengadakan koreksi atas kesalahan-kesalahan yang timbul.
- Prinsip pembagian waktu
Pelatihan dibagi menjadi sejumlah kurun waktu yang singkat.
- Prinsip keseriusan
Pelatihan jangan dianggap sebagai usaha sambilan yang bisa dilakukan dengan seenaknya.
- Prinsip kerjasama
Pelatihan dapat berhasil dengan baik melalui kerjasama yang baik antar semua komponen yang terlibat dalam pelatihan.
- Prinsip metode pelatihan
Terdapat berbagai metode pelatihan, dan tidak ada satu pun metode pelatihanyang dapat digunakan untuk semua jenis pelatihan. Untuk itu perlu dicarikanmetode pelatihan yang cocok untuk suatu pelatihan .
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa Pelatihan adalah Suatu Proses pengembangan kemamuan pegawai dengan serangkaian aktivitas yang di rancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian,pengalaman ataupun perubahan sikap individu agar menjadi perbaikan dengan tujuan pokok yaitu : memenuhi kebutuhan organisasi, memperoleh pengertian dan pemahaman yang lengkap, membantu dalam pelaksanaan tugas, memuthakhirkan keahlian karyawan, membantu pemecahan masalah operasional, mempersiapkan karyawan untik promosi serta mengorientasikan karyawan terhadap organisasi yang juga bermanfaat sebagai pemberi arah bagi semua unsur/komponen pelatihan khususnya pelatih dan peserta pelatihan.
Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Memahami Teori – Teori Pelatihan Kerja Karyawan ” … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… 🙂 🙂 🙂 🙂
Berikut Artikel Terkait Lainnya
- Pengaruh Pengawasan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai
- Memahami Pentingnya Pengawasan Kerja Karyawan
- Analisis Pengaruh Pengawasan dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru
- Kinerja Karyawan dan Motivasi Kerja Karyawan
- Memahami Lingkungan Kerja
- Manajemen Sumber Daya Manusia dan Disiplin Kerja
- Pengesahan UUD 1945 dan Pemilihan Presiden serta Wakil Presiden
- Pentingnya Memahami Tentang Bela Negara