Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Memahami Pentingnya Pengawasan Kerja Karyawan ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. 🙂 🙂 🙂 🙂
Table of Contents
Pengawasan
Pengertian Pengawasan
Menurut Effendi (2014, p.205), pengawasan merupakan suatu bentuk proses untuk “menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Sedangkan menurut Robins & Coulter dalam Effendi (2014, p.206) pengawasan sama dengan pengendalian sebagai proses-proses memantau kegiatan – kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan itu diselesaikan sebagaimana telah direncanakan dan proses mengoreksi setiap penyimpangan yang berarti.
Menurut Robert J Mokler (2004,p.298) pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan,merancang sistem informasi umpan balik,mambandingkan kegiatan nyata dengan standar menentukan dan mengukur deviasi-deviasi dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.
Tujuan Pengawasan
Tujuan utama dari pengawasan yaitu mengusahakan supaya apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Mencari dan memberitahu kelemahan-kelemahan yang dihadapi. Adapun tujuan dilakukannya pengawasan menurut Syamsi (1988: 83) yaitu :
- Untuk mengetahui apakah pelaksanaan program tidak mengalami kendala yang berarti.
- Untuk mengetahui apakah pelaksanaan program cukup efisien.
- Untuk mengetahui penyebab apabila terjadi penyimpangan.
- Untuk mencari pemecahan kendala.
Fungsi Pengawasan
Menurut Ernie dan Saefulah (2005, p.12), fungsi pengawasan terdiri dari :
- Mengevaluasi keberhasilan dan pencapaian tujuan serta target sesuai dengan indikator yang di tetapkan.
- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan.
Tipe – Tipe Pengawasan
Menurut Effendi (2014, p.211), adapun tipe – tipe pengawasan dapat dilihat sebagai berikut :
- Pengawasan pendahuluan (feed forward control) atau steering control, melakukan antisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar yang dibuat, sebelum tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
- Pengawasan secara bersamaan (concurrent control) sering disebut pengawasan ya – tidak, pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan. Tipe pengawasan ini merupakan proses yang harus memenuhi persyaratan sebelum kegiatan dilaksanakan.
- Pengawasan umpan balik (feed back contol) atau past action control, pengawasan yang dilakukan mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah selesai.
Cara – Cara Pengawasan
Menurut Hasibuan (2014, p.245), seorang manajer harus mempunyai berbagai cara untuk memastikan bahwa semua fungsi manajemen dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat diketahui melalui proses kontrol atau pengawasan. Cara-cara pengendalian atau pengawasan ini dilakukan sebagai berikut :
- Pengawasan langsung.
Pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer. Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah dikerjakan dengan benar dan hasil-hasilnya sesuai dengan yang dikehendakinya.
- Pengawasan tidak langsung.
Pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui laporan yang diberikan oleh bawahan. Laporan ini dapat berupa lisan atau tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil-hasil yang telah dicapai.
- Pengawasan berdasarkan kekecualian.
Pengedalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan. Pengendalian semacam ini dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manajer.
Indikator – Indikator Pengawasan
Proses pengawasan dapat dijadikan sebagai indikator. Indicator pengawasan menurut Haryanto (1990:162),yaitu :
- Meningkatnya disiplin
- Berkurangnya penyalahgunaan wewenang
- Berkurangnya kebocoran, pemborosan dan pungutan liar
- Cepatnya penyelesaian perijinan dan peningkatan pelayanan
Langkah – Langkah Penngawasan
- Menetapkan standar
Control Standard adalah target yang menjadi acuan perbandingan untuk kinerja dikemudian hari. Standar yang ditetapkan untuk tujuan pengawasan harus diekspresikan dalam acuan yang dapat diukur. Strategi pengawasan harus konsisten dengan tujuan organisasi. Dalam penentuan standar, diperlukan pengidentifikasian indikator-indikator kinerja. Indikator kinerja adalah ukuran kinerja yang menyediakan informasi yang berhubungan langsung dengan objek yang diawasi. Standar bagi hasil kerja guru pada umumnya terdapat pada rencana keseluruhan maupun rencana-rencana bagian. Agar standar itu diketahui secara benar oleh guru, maka standar tersebut harus dikemukakan dan dijelaskan kepada guru sehingga guru akan memahami tujuan yang sebenarnya ingin dicapai.
- Mengukur kinerja
Pengukuran kinerja adalah aktivitas konstan dan kontinu bagi sebagian besar organisasi. Agar pengawasan berlangsung efektif, ukuran-ukuran kinerja harus valid. Kinerja guru biasanya diukur berbasis kuantitas dan kualitas output, tetapi bagi banyak pekerjaan, pengukuran kinerja harus lebih mendetail.
- Membandingkan kinerja dengan standar
Tahap ini dimaksudkan dengan membandingkan hasil pekerjaan guru (actual result) dengan standar yang telah ditentukan. Hasil pekerjaan guru dapat diketahui melalui laporan tertulis yang disusun guru, baik laporan rutin maupun laporan khusus. Selain itu atasan dapat juga langsung mengunjungi guru untuk menanyakan langsung hasil pekerjaan atau guru dipanggil untuk menyampaikan laporannya secara lisan. Kinerja dapat berada pada posisi lebih tinggi dari, lebih rendah dari, atau sama dengan standar. Pada beberapa perusahaan, perbandingan dapat dilakukan dengan mudah, misalnya dengan menetapkan standar penjualan produk mereka berada pada urutan pertama di pasar. Standar ini jelas dan relatif mudah dihitung untuk menentukan apakah standar telah dicapai atau belum. Namun dalam beberapa kasus perbandingan ini dapat dilakukan dengan lebih detail. Jika kinerja lebih rendah dibandingkan standar, maka seberapa besar penyimpangan ini dapat ditoleransi sebelum tindakan korektif dilakukan.
- Menentukan kebutuhan tindakan korektif
Berbagai keputusan menyangkut tindakan korektif sangat bergantung pada keahlian-keahlian analitis dan diagnotis manajer. Setelah membandingkan kinerja dengan standar, manajer dapat memilih salah satu tindakan : mempertahankan status quo (tidak melakukan apa-apa), mengoreksi penyimpangan, atau mengubah standar. Tindakan perbaikan diartikan sebagai tindakan yang diambil untuk menyesuaikan hasil pekerjaan nyata yang menyimpang agar sesuai dengan standar atau rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk melaksanakan tindakan perbaikan, maka harus diketahui apa yang menyebabkan penyimpangan. Ada beberapa sebab yang mungkin menimbulkan penyimpangan, yaitu-:
- Kekurangan faktor produksi .
- Tidak cakapnya pimpinan dalam mengorganisasi human resources dan resources lainnya dalam lingkungan organisasi.
- Sikap-sikap pegawai yang apatis dan sebagainya.
Oleh karena itu, dalam proses pengawasan diperlukannya laporan yang dapat menyesuaikan bentuk-bentuk penyimpangan kearah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Memahami Pentingnya Pengawasan Kerja Karyawan ” … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… 🙂 🙂 🙂 🙂
Berikut Artikel Terkait Lainnya
- Analisis Pengaruh Pengawasan dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru
- Kinerja Karyawan dan Motivasi Kerja Karyawan
- Memahami Lingkungan Kerja
- Manajemen Sumber Daya Manusia dan Disiplin Kerja
- Pengesahan UUD 1945 dan Pemilihan Presiden serta Wakil Presiden
- Pentingnya Memahami Tentang Bela Negara
- Pentingnya Memahami Tentang Bela Negara
- Memahami Kepuasa Pelanggan dalam Ilmu Pemasaran