Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Memahami Komunitas Merek Dalam Ilmu Manajemen Pemasaran ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. 🙂 🙂 🙂 🙂
Komunitas Merek
Pengertian Komunitas Merek
Menurut Reza A. Nasution dalam blog STMITB menyatakan bahwa suatu benntuk komunitas merek atau brand community merupakan suatu kumpulan dari orang – orang yang memiliki interest (perhatian) kepada sebuah brand tertentu. Sedangkan di dalam buku Merek dan Psikologi Konsumen (Ferinadewi, 2008,p.175) menyatakan bahwa konsep komunitas merek pertama kali ditawarkan oleh Albert M. Muniz Jr dan Thomas C O’Guinn pada tahun 2001. Komunitas merek merupakan suatu bentuk komunitas yang terspesialisasi, yang telah memiliki sebuah ikatan yang tidak berbasis pada ikatan secara geografi namun lebih didasarkan pada seperangkat struktur hubungan sosial di antara penggemar merek tertentu. Sedanngkan menurut Schouten dan Mc Alexander (Ferinadewi, 2008: 175) mendefinisikan komunitas merek sebagai suatu kelompok sosial yang berbeda – beda yang dipilih secara pribadi yang berdasarkan pada persamaan terhadap suatu komitmen terhadap kelas produk tertentu, merek dan aktivitas konsumsi lainnya. Adapun indikator komunitas merek menurut Schouten dan Mc Alexander yaitu:a) adanya kesadaran yang sama; b) ritual dan tradisi; c) tanggung jawab moral
Indikator – Indikator Komunitas Merek
AdanyaKesadaran yang Sama
Kesadaran yang sama yang ada di dalam komunitas merek dapat dilihat dari dua hal yaitu, sebagai berikut;
- Legitimasi
Legimitasi adalah proses dimana anggota komunitas membedakan antara anggota komunitas yang satu dengan yang bukan termasuk di dalam anggota komunitas tesrebut. Dalam konteks ini merek dapat dibuktikan atau ditunjukan oleh yang benar – benar mengetahui merek dibandingkan dengan alasan yang salah memakai merek. Alasan yang salah bisanya dinyatakan oleh kegagalan dalam menghargai budaya, sejarah, ritual, tradisi dan simbol – simbol komunitas. Siapapun yang setia kepada suatu merek bisa menjadi anggota komunitas, tanpa kepemilikan. Namun kesetiaan kepada merek harus tulus dan memiliki alasan yang tepat. Dalam membedakan antara anggota komunitas yang benar – benar memiliki kepercayaan merek dan mereka yang hanya kebetulan memiliki merek tersebut adalah kepeduliannya terhadap merek. Namun, legitimasi tidak selalu ada dalam suatu komunitas konsumen awam karena mereka mengetahui seluk beluk produk.
2. Loyalitas Merek Oposisi
Loyalitas merek oposisi adalah proses sosial yang terlibat selain kesadaraan masyarakat atas suatu jenis produk. Melalui oposisi dalam kompetisi merek, anggota komunitas mendapatkan aspek pengalaman yang penting pada arti merek tersebut. Hal ini berfungsi untuk menggambarkan apa yang bukan merek dan siapakah yang bukan anggota komunitas.
Ritual dan Tradisi
Ritual dan tradisi adalah adat kebiasaan yang ada dalam suatu komunitas serta mampu mengembangkan dan menyalurkan dalam komunitas kepada anggota lain. Beberapa diantaranya berkembang dan dimengerti oleh seluruh komunitas, sementara yang lain diterjemahkan dalam asal usul dan aplikasinya. Seluruh komunitas merek bertemu dalam suatu acara dimana dalam acara ini ada beberapa bentuk upacara atau tradisi dan bertujuan untuk mempertahankan tradisi budaya komunitas. Ritual dan tradisi yang dilakukan diantaranya:
1) Merayakan Sejarah Merek
Menanamkan sejarah dalam komunitas dan melestarikan budaya adalah penting. Adanya konsistensi yang jelas membuat sesuatu hal yang luar biasa misalnya, adanya perayaan tanggal berdirinya suatu komunitas. Apresiasi dalam sejarah merek seringkali berbeda pada anggota yang benar- benar mengetahui merek, dibandingkan dengan yang hanya memiliki merek tersebut. Hal ini ditunjukan dengan suatu keahlian, status keanggotaan dan komitmen pada komunitas.
2) Berbagi Cerita Merek
Berbagai cerita menggunakan produk merek adalah hal yang terpenting untuk menciptakan dan menjaga komunitas. Cerita berdasarkan pengalaman memberikan arti khusus antara anggota komunitas, tentu akan menimbulkan hubungan kedekatan dan rasa solidaritas antara anggota yang bertujuan untuk mengukuhkan kesadaran baik antara anggota dan merekyang memberikan konstribusi pada komunitas. Dengan berbagi komentar dengan sesama anggota maka salah satu anggota akan merasa lebih aman didalamnya dan pemahaman bahwa ada banyak anggota yang juga merasakan pengalaman yang sama.
Rasa Tanggung Jawab Moral
Rasa tanggung jawab moral artinya setiap anggota komunitas akan memiliki rasa tanggung jawab dan berkewajiban secara keseluruhan kepada setiap anggota yang ada di dalam komunitasnya tersebut. Rasa tanggung jawab moral ini adalah hasil kolektif yang dilakukan dan memberikan konstribusi pada rasa kebersamaan yang ada di dalam dalam kelompok. Hal ini nyata paling tidak ada dua hal elemen dalam indikator rasa tanggung jawab moral yaitu, sebagai berikut:
1) Integrasi dan Mempertahankan Anggota
Dalam suatu komunitas tradisional memperhatikan pada kehidupan umum. Perilaku yang konsisten dapat dianggap dianggap sebagai dasar dari sebuah tanggung jawab yang ada di dalam keanggotaan komunitas tersebut. Untuk dapat memastikan kelangsungan hidup yang ada pada jangka panjang yang diperlukan untuk dapat mempertahankan anggota yang lama dan dapat mengitegrasikan anggota yang baru. Komunitas formal dan informal dapat mengetahui batas apa yang benar dan salah, yang tepat dan tidak tepat.
2) Membantu dalam Penggunaan Merek
Tanggung jawab moral meliputi suatu bentuk pencarian dan membantu anggota lain yang ada di dalam penggunaan merek. Meskipun terbatas dalam cakupan, bantuan ini dapat merupakan suatu komponen – komponen yang penting yang ada di dalam komunitas. Sebagian besar dapat melaporkan telah membantu orang lain baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal, hal ini adalah sesuatu yang anggota komunitas lakukan “ tanpa berfikir ” hanya bertindak dari rasa tanggung jawab. Salah satu cara ini merupakan suatu cara perwujudan dari diri sendiri, bantuan itu sendiri melalui tindakan untuk dapat membantu sesama anggota komunitas tersebut, dapat memperbaiki produk atau memecahkan suatu masalah yang ada, khususnya yang dapat melibatkan pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman yang penggunaan merek.
Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Memahami Komunitas Merek Dalam Ilmu Manajemen Pemasaran ” … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… 🙂 🙂 🙂 🙂
Berikut Artikel Terkait Lainnya
- Peran Para Tokoh Sekitar Proklamasi
- Pengaruh Citra Merek dan Komunitas Merek Terhadap Loyalitas Merek
- Memahami Teori Positioning Market
- Analisis Posisi Terhadap Persepsi Konsumen
- Mengetahui Tentang Persepsi Konsumen
- Mengetahui Tentang Persepsi Konsumen
- Analisis Perbandingan Persepsi Konsumen Pada Produk Private Label