Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Analisis Posisi Terhadap Persepsi Konsumen ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. ๐ ๐ ๐ ๐
Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan bisnis ritel, pada saat ini bisnis ritel tidaklagi dikelola secara tradisional, melainkan dengan cara modern. Persaingan yang ketat pada bisnis ritel tidak terlepas semakin menjamurnya pusat-pusat perbelanjaan baik yang bersifat lokal, nasional, maupun internasional denganberbagai faktor yang dibidik. Persaingan tersebut memacu para pebisnis di bidangritel untuk senantiasa menjadi ritel pilihan konsumen dan mempertahankan konsumennya.
Menurut Kotler (2006:215) retailing adalah semua aktivitas yang dilakukan untuk menjual barang atau jasa kepada konsumen akhir bagi penggunaan pribadi dan bukan untuk bisnis. Mursid (2003:93) menjelaskan pengecer atau toko pengecer sebagai sebuah lembaga yang melakukan kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi (non bisnis). Dari kedua defenisi di atas dapat dilihat bahwa retailing merupakan aktivitas penjualan barang ataupun jasa secara langsung kepada konsumen akhir yang digunakan untuk perorangan, maupun untuk kebutuhan rumah tangga dan bukan untuk keperluan bisnis.
Di Bandar Lampung saat ini mulai banyak bermunculan usaha bisnis yang bergerak dalam bidang yang sama seperti minimarket indomaret, saat ini para konsumen indomaret secara bertahap menurun dapat dikatakan omset atau pendapatannya berkurang seiring bermunculannya minimarket-minimarket di Bandar lampung seperti: chandramart, alfamart, dan minimarket lainnya. Dengan munculnya usaha-usaha retail baru tersebut tentu dapat mempengaruhi pangsa pasar yang sudah ada. Untuk itu maka perlu adanya peningkatan pelayanan terhadap konsumen serta pemulihan strategi promosi dan store atmosphere yang tepat agar para konsumen yang telah dikuasai Indomaret dapat dipertahankan atau bisa meningkatkan konsumen yang sudah ada tersebut. Dengan kata lain bidang usaha retail sebagai peluang bisnis yang amat menguntungkan, telah mendorong para pengusaha retail untuk menerapkan strategi pemasaran dan pelayanan yang tepat untuk para pelanggannya. Contoh bisnis yang bergerak di bidang peritelan yang dijadikan obyek penelitian yaitu PT Indomarco Prismatama (Indomaret) dan PT. Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart).
Indomaret (PT Indomarco Prismatama) adalah jaringan ritel waralaba di Indonesia. Indomaret merupakan salah satu anak perusahaan Salim Grup. Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas area penjualan kurang dari 200 m2. Toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara, pada tahun 1988, dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama. Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah memiliki lebih dari 230 gerai. Jumlah gerai hingga tahun 2015 adalah 11.400 gerai dengan rincian 60% gerai adalah milik sendiri dan sisanya waralaba milik masyarakat. Sampai dengan awal tahun 2017, jumlah gerai sebanyak 13.000 toko. Mitra usaha waralaba ini meliputi: koperasi, badan usaha dan perorangan. Indomaret tersebar merata dari Sumatera, Jawa, Madura, Bali, Lombok, Kalimantan dan Sulawesi. Motto perusahaan adalah “mudah dan hemat”.
Alfamart (PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk) – Didirikan pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto dan keluarga PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart/ Perseroan), mengawali usahanya di bidang perdagangan dan distribusi, kemudian pada 1999 mulai memasuki sektor minimarket. Ekspansi secara ekponensial dimulai Perseroan pada tahun 2002 dengan mengakusisi 141 gerai Alfaminimart dan membawa nama baru Alfamart. Saat ini Alfamart merupakan salah satu yang terdepan dalam usaha ritel, dengan melayani lebih dari 2,1 juta pelanggan setiap harinya di hampir 6.000 gerai yang tersebar di Indonesia. Alfamart menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, tempat belanja yang nyaman, serta lokasi yang mudah dijangkau. Didukung lebih dari 60.000 karyawan menjadikan Alfamart sebagai salah satu pembuka lapangan kerja terbesar di Indonesia.
Masyarakat kini mulai selektif dan cerdas dalam memilih produk atau jasa yangakan mereka gunakan. Sehingga mereka akan mendaptkan manfaat atau kegunaan dariproduk atau jasa yang mereka beli. Ketatnya persaingan dalam usaha ritel saat ini membuat para pemilik perusahaan tersebut bersaing dalam berbagaihal. Guna merebut pasar ataupun menciptakan peluang pasar yang baru untukmeningkatkan penjualan. Syarat yang harus di penuhi oleh suatu perusahaan agar dapat suksesdalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan danmempertahankan pelanggan dengan membuat citra yang baik di matapelanggan itu sendiri yang nantinya akan menimbulkan loyalitas yang berkelanjutan. Hal tersebut bisa di capai oleh suatu perusahaan melalui2upaya menghasilkan dan menyampaikan barang serta jasa yang diinginkankonsumen, dimana kegiatan tersebut sangat tergantung pada perusahaanatau pedagang dengan bermacam atribut melalui harga,, produk, pelayananumum, lokasi dan perilaku konsumen dalam proses pengambilankeputusan untuk membeli (Engel, 1995:251).
Menurut Kotler dan Keller (2009) positioning merupakan suatu aktivitas perusahaan dalam memberikan suatu citra yang ditaruh di dalam benak pikiran pasar sasaran atau target konsumen. Dari definisi ini dijelaskanbahwa positioning memiliki tujuan untuk melokasikan suatubrand di dalam pikiran konsumen agar dapat memberikan nilaitambah (manfaat) yang lebih kepada perusahaan. Maraknya perkembangan minimarket terkadang menimbulkan dampak negatif yang dibarengi dengan timbulnya persaingan yang tidak sehat antar minimarket itu sendiri. Persaingan terlihat makin sengit ketika banyak dijumpai gerai minimarket yang saling berdekatan atau bahkan berdampingan. Kondisi ini terjadi karena tidak adanya regulasi dan pedoman yang secara khusus mengatur keberadaan minimarket tersebut, baik dari segi lokasi, jumlah dalam satu wilayah, jarak, dan jangkauan pelayanan.
Menurut Kotler (2011:345) terdapat tujuh pendekatan dalam melakukan positioning, yaitu Atribut yaitu memposisikan produk berdasarkan atribut atau sifat misalkannyan simbol dan lambang. Manfaat yaitu memposisikan produk sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu (berdasarkan pengalaman). Kategori yaitu memposisikan produk sebagai pemimpin dalam kategori produk seperti: makanan dan minuman serta perlengkapan. Pengguna atau penerapan yaitu seperangkat nilai – nilai penggunaan atau penerapan yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan persainganya. Pemakai memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. Pesaing yaitu secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan diposisikan lebih baik dari pada pesaingnya. Kategori harga atau kualitas yaitu suatu kategori produk yang dilihat dari segi harga dan kualitas.
Hadirnya Indomaret dan Alfamart dalam industri ritel sangat membantu para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Indomaret dan Alfamart memiliki jenis barang yang sama. Ketika mereka sudah saling berdekatan, kompetisi hanya didasarkan pada store layout atau desain Indomaret menggunakan warna dasar biru dan putih sedangkan alfamart menggunakan warna dasar merah dan putih, dan faktor kecil lainnya, seperti Untuk logo atau symbol yang menggunakannama dan maskot, indomaeret dengan maskot lebah laki-laki yaitu sidomar sedangkan Alfamart dengan maskot lebah perempuan yaitu Albi. Hal ini yang akan mempengaruhi pandangan pengunjung. Persaingan yang sangat ketat menyebabkan, setiap gerai yang saling berdekatan yang memiliki jenis dagangan sama akan memiliki bentuk fisik toko yang serupa. Begitu pula dengan fasilitas yang sama persis.Ketersediaan produk antara dua minimarket ini cukup imbang. Sama-sama memiliki variasi produk yang banyak dan beragam. Demikian juga mengenai tata ruang, tidak banyak berbeda.Baik Alfamart dan Indomaret berusaha menjangkau konsumen sampai level yang terdekat yaitu di perumahan atau jalan-jalan raya sekalipun, sehingga ketika konsumen membutuhkan produk yang diinginkan, Alfamart dan Indomaret sebagai retailer berhasil untuk menyediakannya.
Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui positioning suatu lokasi adalah metode MDS (Multi Dimentional Scaling).Tujuan dari multidimensional scaling (MDS) adalah untuk memberikan gambaran visual dari pola kedekatan yang berupa kesamaan atau jarak diantara sekumpulan objek-objek. Penerapan MDS dapat dijumpai pada visualisasi ilmiah dan data mining dalam ilmu kognitif, informasi, pemasaran maupun ekologi. Dalam penelitian ini, hal yang lebih difokuskan dalam STP adalah Positioning. Yakni lebih mendalami tentang posisi tempat yang selalu berdekatan dari kedua minimarket yaitu Indomaret dan Alfamart, apakah mereka melakukan persaingan dalam hal pemasaran dan strategi, ataukah justru mereka memutuskan tempat yang selalu berdekatan adalah hasil dari kerjasama untuk manarik konsumen, yang kemudian menjadi sebuah pertimbangan konsumen di minimarket manakah yang lebih menjadi bahan pemikiran konsumen yang kemudian memutuskan untuk memilih dimanakah minimarket yang cocok memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap konsumen pada Indomaret dan Alfamart dengan judul โAnalisis Posisi Minimarket Indomaret dan Alfamart di Bandar Lampung Terhadap Persepsi Konsumenโ.
Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Analisis Posisi Terhadap Persepsi Konsumen ”ย … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… ๐ ๐ ๐ ๐
Berikut Artikel Terkait Lainnya
- Mengetahui Tentang Persepsi Konsumen
- Mengetahui Tentang Persepsi Konsumen
- Analisis Perbandingan Persepsi Konsumen Pada Produk Private Label
- Citra Merek dan Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian
- Strategi Fitur Produk dan Penetapan Harga Di Dalam Manajemen Pemasaran
- Pentingnya Memahami Brand Switching Dalama Perilaku Konsumen
- Pengaruh Fitur Produk dan Harga Terhadap Brand Switching