Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Disiplin Kerja: Definisi, Faktor, Manfaat serta Indikator ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. 🙂 🙂 🙂 🙂
Table of Contents
Disiplin Kerja
Definisi Disiplin Kerja
Disiplin kerja merupakan suatu proses perkembangan konstruktif bagi pegawai yang berkepentingan karena disiplin kerja ditunjukan pada tindakan bukan orangnya. Disiplin juga sebagai proses latihan pada pegawai agar para pegawai dapat mengembangkan kontrol diri dan agar dapat menjadi lebih efektif dalam bekerja. Dengan demikian tindakan pendisiplinan juga hendaknya mempunyai sasaran yang positif, bersifatnya mendidik dan mengoreksi, bukan tindakan negatif yang menjatuhkan pegawai atau bawahan yang indisipliner dengan maksud tindakan pendisiplinan untuk memperbaiki efektifitas dalam tugas dan pergaulan sehari-hari di masa yang datang bukan menghukum kegiatan masa lalu.
Definisi Disiplin Kerja menurut para ahli :
- “Kedisiplin adalah jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”.Menurut Hasibuan (2013, p.194).
- “Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Menejemen Sumberdaya Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi mencapai hasil yang optimal. Menurut Abdurrahmat fathoni (2009, p.172).
- “Disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan. Singodimedjo dalam Edy Sutrisno (2009,p.86).
Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa disiplin kerja adalah suatu yang kemampuan yang akan berkembang dalam kehidupan kesehariannya seseorang atau kelompok (organisasi) dalam bertaat azas, peraturan, norma-norma, dan perundang-undangan untuk melakukan nilai-nilai kaidah tertentu dan tujuan hidup yang ingin dicapai oleh mereka dalam bekerja.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Asumsikan bahwa pemimpin menpunyai pengaruh langsung atas sikap kebiasaan yang diperoleh karyawan. kebiasaan itu ditentukan oleh pemimpin, baik dengan iklim atau suasana kepemimpinan maupun melalui contoh diri pribadi. Oleh karena itu untuk mendapat disiplin dengan baik, maka pemimpin harus memberikan kepemimpinan yang baik pula.
Menurut Singodimedjo dalam Edy Sutrisno (2009,p.89). Faktor yang mempengaruhi disiplin pegawai adalah:
- Besar kecilnya pemberian kompensasi
Para karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jeri payahnya yang telah dikontribusikan bagi perusahaan. akan tetapi, bila ia merasa konpensasi yang diterimanya jauh dari memadai, maka ia akan berfikir mendua, dan berusaha mencari tambahan penghasilan lain yang diluar, sehingga mengakibatkan ia sering mangkir, sering minta izin keluar.
- Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, dalam lingkungan perusahaan semua karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakkan disiplin dirinya dan bagaman ia dapat mengendalikan dirinya dari ucapan perbuatan, dan sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan.
- Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
Pembinaan disiplin tidak akn dapat terkaksana dalam perusahaan, bila tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan bersama. Disiplin tidak mungkin ditegakkan bila peraturan yang dibuat hanya berdasarkan instruksi lisan yang dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi.
- Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tinggakat pelanggaran yang dibuatnya.
- Ada tidaknya pengawasan pimpinan
Dalam setiap kegiatan yang dilakuakan oleh perusahaan perlu adapengawasan, yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah di tetapkan. Dengan adanya pengawasan, maka sedikit banyak para karyawan akan terbiasa melaksanakan disiplin kerja.
- Ada tidaknya perhatian kepada karyawan
Pimpinan yang berhasil memberikan perhatian yang besar kepada karyawan akan dapat menciptakan disiplin kerja yang baik.
- Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin
Kebiasaan-kebiasaan itu antara lain:
- Saling menghormati, bila ketemu di lingkungan pekerjaan.
- Melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya, sehingga para karyawan akan turut merasa bangga dengan pujian tersebut.
- Sering bmengikut sertakian karyawan dalam pertemuan-pertemuan, apalagi pertemuan yang berkaitan dengan nasip dan pekerjaan mereka.
- Memberitahu bila ingin meninggalkan tempat kepada rekan sekerja, dengan mengimpormasikan kemana dan untuk urusan apa walauipun kepada bawahan sekalipun.
Manfaat Disiplin Kerja
Disiplin menunjukan suatu kondisi sikap hormat yang dimiliki oleh karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Menurut Edy Sutrisno (2009, p.86) manfaat disiplin kerja adalah :
- Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
- Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan dalam melakukan pekerjaan.
- Besarnya rasa tanggungjawab para karyawan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
- Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang tinggi di kalangan karyawan.
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja para karyawan.
Indikator – Indikator Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan (2013,p.194) pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai diantaranya:
- Tujuandan kemampuan
Tujuan dan kemampuanikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai. Tujuan yang dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantangbagikemampuanpegawai.Haliniberartitujuan(pekerjaan)yang dibebankan kepada pegawai harus sesuai dengan kemampuan pegawai bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya.
- Teladan pimpinan
Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan pegawai karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahanpun akan ikut baik. Tetapi jika teladan pimpinan kurang baik (kurang disiplin), para bawahanpun pastiakan kurang disiplin.
- Balas jasa
Balas jasa ikut mempengaruhi kedisiplinan pegawai karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan pegawai terhadap pekerjaannya. Jika kecintaan pegawai semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.
- Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan pegawai karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan pegawai yang baik.
- Waskat
Waskat (pengawas melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan pegawai. Dengan waksat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. Waskat efektif merangsang kedisiplinan dan moral kerja pegawai. Pegawai merasa mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan dan pengawasan dari atasan.
- Sanksi Hukum
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan pegawai. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, pegawai akan semakin takut melanggar peraturan – peraturan, sikap dan perilaku indisipliner pegawai akan berkurang. Berat atau ringannya sanksi hukuman yang akan diterapkan ikut mempengaruhi baik atau buruknya kedisiplinan pegawai.
- Ketegasan
Ketegasan pimpinan menegur dan menghukum setiap pegawai yang indisipliner akan mewujudkan kedisiplinan yang baik pada suatu instansi.
- Hubungan Kemanusiaan
Pimpinan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta mengikat semua pegawainya. Terciptanya human relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini akan memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan.
Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Disiplin Kerja: Definisi, Faktor, Manfaat serta Indikator ” … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… 🙂 🙂 🙂 🙂
Berikut Artikel Terkait Lainnya
- Memahami Pentingnya Profesionalisme Kerja Karyawan
- Pengaruh Pelatihan dan Disiplin Kerja Terhadap Profesionalisme Karyawan
- Sejarah Terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat
- Pengaruh E – Commerce Terhadap Keputusan Pembelian
- Sejarah Lahirnya Tentara Nasional Indonesia
- Sejarah Pembentukan Badan – Badan Negara
- Pengaruh Iklan dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
- Strategi Periklanan Pada Manajemen Pemasaran