Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Teori Lyalitas Merek: Pengertian serta Indikator – Indikator ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. 🙂 🙂 🙂 🙂
Table of Contents
Loyalitas Merek
Pengertian Loyalitas Merek
Loyalitas diartikan sebagai suatu bentuk kesetiaan,yaitu suatu bentuk kesetiaan seseorang terhadap suatu objek, artinya loyalitas merek merupakan sebuah kesetiaan konsumen ataupun pelanggan atas suatu merek produk barang atau jasa tertentu. Menurut Schiffman dan Kanuk (2004) loyalitas merek merupakan suatu bentuk hasil yang paling diharapkan dari sebuah penelitian yang mengenai sebuah perilaku konsumen ataupun pelanggan. Oliver (1999,p.35) loyalitas merek merupakan suatu komitmen konsumen ataupun pelanggan yang dalam untuk melakukan pembelian ulang pada suatu merek tertentu secara konsisten pada masa yang akan datang, tanpa terpengaruh dari adanya situasi dan usaha pemasaran dari merek lain yang dapat berpotensi membuat konsumen ataupun pelanggan tersebut dapat berpindah terhadap merek tertentu.
Indikator – Indikator Loyalitas Merek
Menurut Oliver (1999,p.35) adapun indikator – indikator yang dapat mengukur brand loyalty adalah sebagai berikut:
- Cognitive Loyalty, merupakan suatu dimensi yang paling utama dan yang paling mendasar. Pada dimensi ini, yang menjadi fokus utamanya adalah pada suatu kualitas produk yang dapat mempengaruhi preferensi pelanggan ataupun konsumen, termasuk juga pada biaya produk, serta pengetahuan tentang suatu produk barang atau jasa tersebut.
- Affective Loyalty, disebutkan sebagai dimensi kedua yang terpenting. Dimensi ini dapat menunjukkan suatu tingkat kepuasan dan kesenangan pelanggan ataupun konsumen terhadap suatu produk barang ataupun jasa dari suatu merek yang sama. Pada dimensi ini, dapat menyampaikan suatu bentuk perasaan atau juga reaksi emosional dari seorang pelanggan ataupun konsuemn yang dapat menjadi positif ataupun negative.
- Conative, dimensi ini dapat menunjukkan keinginan pembelian ulang yang dihadapi oleh konsumen ataupun pelanggan sebagai suatu bentuk reaksi yang ada dari sikap positif konsumen ataupun pelanggan terhadap suatu merek tertentu. Terdapat keterikatan pelanggan ataupun konsumen dengan merek yang mereka rasa memiliki jaminan khusus untuk dapat dilakukan proses pembelian kembali.
- Behavioral Loyalty, dimensi ini menunjukkan frekuensi pembelian ulang pelanggan ataupun konsumen. Seberapa rutin pelanggan ataupun konsuemn untuk dapat membeli suatu produk barang atau jasa dari suatu merek tertentu. Pelanggan ataupun konsumen hanya ingin membeli suatu produk dari merek tertentu untuk memenuhi kebutuhannya.
Citra Merek
Definisi Citra Merek
Citra merek memiliki perbedaan definisi seperti yang akan diungkapkan oleh beberapa para ahli. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan cara pandang dan pendapat mengenai citra merek tersebut juga dengan yang dihasilkan citra yang dibangun yang ada di dalam benak konsumen ataupun pelanggan tersebut. Berikut ini adalah berberapa pengertian citra merek dari beberapa para ahli, adalah sebagai berikut:
- Citra merek merupakan suatu kumpulan atau seperangkat keyakinan konsumen ataupun pelanggan mengenai suatu merek tertentu (Kotler dan Amstrong, 2009).
- Citra merek merupakan suatu bentuk sekumpulan persepsi yang ada tentang sebuah merek yang saling berkaitan yang ada di dalam pikiran manusia (Ouwersoot dan Tudorica, 2009)
- “Brand association is anything linked in memory toabrand”. Pengertian ini dapat menunjukan dan mengartikan bahwa asosiasi merek merupakan sesuatu yang dapat berhubungan dengan suatu merek tertentu yang ada di dalam ingatan konsumen atau pelanggan (Aaker, 1991).
Dari definisi – definisi citra merek di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu citra merek merupakan suatu bentuk kumpulan kesan yang ada dibenak konsumen ataupun pelanggan mengenai suatu merek tertentu yang dirangkai dari ingatan – ingatan konsumen ataupun pelanggan yang ada terhadap suatu merek tersebut. Orang yang menyukai citra (image) percaya bahwa brand image yang kuat dapat menciptakan preferensi di tengah ketiadaan perbedaan lain (Kotler,2009,p.94).
Indikator – Indikator Citra Merek
Menurut Joseph Plummer (2000,p.79), komponen brand image yang menjadi indikator terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
Product Attributes (atribut produk)
Merupakan hal – hal yang berkaitan dengan merek itu sendiri seperti kemasan, isi produk, harga, rasa, dan lain – lain. Atribut juga dibagi menjadi dua bagian yaitu hal – hal yang tidak berhubungan dengan produk (contoh: harga, kemasan, pemakai dan citra penggunaan) dan hal – hal yang berhubungan dengan produk (contoh: warna, ukuran, desain).
Consumer benefits (keuntungankonsumen)
Merupakan kegunaan suatu produk dari merek tersebut. Terdapat tiga hal yaitu sebagai berikut:
- Fungsional, yaitu manfaat yang berusaha menyediakan solusi bagi masalah – masalah konsumsi atau potensi permasalahan yang dapat dialami oleh konsumen, dengan mengasumsikan bahwa suatu merek memiliki manfaat spesifik yang dapat memecahkan masalahtersebut.
- Simbolis, yaitu diarahkan pada keinginan konsumen dalam upaya memperbaiki diri, dihargai sebagai anggota suatu kelompok, afiliasi dan rasa memiliki.
- Pengalaman, yaitu konsumen merupakan representasi dari keinginan mereka akan produk yang dapat memberikan rasa senang, keanekaragaman dan stimulasi kognitif. Terakhir, bagian ketiga dari pengukuran citra merek menurut Shimp adalah evaluasi keseluruhan, yaitu nilai atau kepentingan subjektif dimana pelanggan menambahkannya padahasil konsumsi.
Brand personality (kepribadian merek)
Merupakan asosiasi yang mengenai kepribadian sebuah merek apabila merek tersebut adalah manusia. Ada tiga asosiasi mengenai merek yaitu sebagai berikut:
- Kekuatan asosiasi merek (strength of brand association), tergantung pada bagaimana informasi masuk ke dalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut bertahan sebagai bagian dari brand image
- Keuntungan asosiasi merek (Favourability of brand association), kesuksesan sebuah proses pemasaran sering tergantung pada proses terciptanya asosiasi merek yang menguntungkan, dimana konsumen dapat percaya pada atribut yang diberikan mereka dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
- Keunikan asosiasi merek (Uniqueness Of brand association), suatu merek harus memiliki keunggulan bersaing yang menjadi alasan bagi konsumen untuk memilih merek tertentu. Keunikan asosiasi merek dpat berdasarkan atribut produk, fungsi produk atau citra yang dinikmati konsumen.
Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Teori Lyalitas Merek: Pengertian serta Indikator – Indikator ” … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website bisacumlaude.com karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… 🙂 🙂 🙂 🙂
Berikut Artikel Terkait Lainnya
- Memahami Komunitas Merek Dalam Ilmu Manajemen Pemasaran
- Peran Para Tokoh Sekitar Proklamasi
- Pengaruh Citra Merek dan Komunitas Merek Terhadap Loyalitas Merek
- Memahami Teori Positioning Market
- Analisis Posisi Terhadap Persepsi Konsumen
- Mengetahui Tentang Persepsi Konsumen
- Mengetahui Tentang Persepsi Konsumen